Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo menandatangani perjanjian kerjasama dengan beberapa pelaku usaha perhotelan, supermarket dan pihak distributor.
Kerjasama yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan ini terkait retribusi pangan berlebih untuk menguatkan komitmen gerakan stop boros pangan di Provinsi Gorontalo.
Penandatangan kerjasama yang berlangsung di Fox Hotel Gorontalo ini disaksikan langsung oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin dan Sekdaprov Sofian Ibrahim.
“Gerakan stop boros pangan ini sangat penting untuk mengurangi bahan pangan kadaluarsa yang habis terbuang,” kata Rudy Salahuddin dalam keterangannya, Selasa, (23/7/2024).
Dirinya menjelaskan, bahan pangan di toko retail, restoran dan hotel biasanya dimusnahkan saat kadaluarsa. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan pencegahan sebelum kadaluarsa.
Penjagub mengatakan, butuh pencegahan dini terhadap bahan pangan yang akan kadaluarsa
minimal dua bulan sebelumnya, untuk diolah dan diberikan kepada warga kurang mampu.
“Banyak sekali makanan mubazir yang sudah mendekati masa kadaluarsa kita buang begitu saja, baik yang ada di masyarakat maupun yang ada di produsen atau distributor,” ucapnya.
“Nah ini daripada dimusnahkan alangkah lebih baik kita coba retribusikan kepada masyarakat dengan cara mengolah kembali,” kata Rudy Salahuddin.
Gerakan Selamatkan Pangan yang diinisiasi oleh Kadis Pangan Ramdan Pade ini diharapkan
bisa menjadi jembatan antara produsen pangan berlebih dengan warga yang kekurangan pangan.
Produsen atau distributor diharapkan tidak perlu membuang makanan yang layak konsumsi sementara warga miskin bisa mengakses pangan yang baik.
“Jangan membuang makanan lagi, karena masih banyak warga lain yang membutuhkan. Mari kita cegah pemborosan dalam rangka menyelamatkan pangan, khususnya di Kota Gorontalo,” tandasnya.(*)