Hargo.co.id, GORONTALO – Sampai dengan saat ini, yang pasti akan bertarung di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Gorontalo, baru dua pasangan. Yaitu, Tonny Uloli-Rustam Akili (TULUS) dan Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone.
Selain pasti akan berpasangan, dua bakal Cagub dan Cawagub ini, juga sudah punya kenderaan partai politik (Parpol) untuk menuju kontestasi Pilgub yang akan dihelat November mendatang.
Paket TULUS akan diusung NasDem-PKS. Sedangkan Nelson-Kris akan diusung PPP, PDI Perjuangan dan Hanura.
Belakangan, dua pasangan ini, bakal mendapat penantang lain. Ya, pekan kemarin, Gusnar Ismail-Idah Syahidah Rusli Habibie diwacanakan akan berkolaborasi. Bahkan, tiga Parpol yang dikabarkan akan mengusung Gusnar-Idah telah melakukan pertemuan di salah satu resto di Jakarta, yakni Golkar, Demokrat dan Gerindra.
Hanya saja, pertemuan tersebut, baru sebatas penjajakan. Artinya, pasangan Gusnar dan Idah belum final, sehingga rencana koalisi Demokrat, Gerindra dan Golkar bisa saja batal.
Belum adanya kesepakatan pertemuan tersebut, memunculkan spekulasi baru, yakni Gusnar Ismail akan berpaling ke Ust. Abdurrahman Abu Bakar Bahmid.
Pasangan ini bisa menggunakan kenderaan Gerindra yang meraih enam kursi di Deprov dan Demokrat, meraih tiga kursi. Meski keduanya bukan kader Gerindra, Gusnar maupun Ust. Bahmid bisa saja melakukan lobi-lobi dengan Ketua DPD partai yang berlambang Garuda itu, Elnino M. Husein Mohi.
Apalagi, usai pertemuan Demokrat, Golkar, dan Gerindra di Jakarta, Ketua Bappilu Demokrat Gorontalo, Bangkit Bobihoe mengungkap keinginan Gerindra untuk mencalonkan Gusnar Ismail sebagai papan satu ketimbang Idah Syahidah.
“Gerindra sudah sangat jelas mendukung Cagubnya itu, Pak Gusnar, Cawagub Ibu Idah,” ungkap Bangkit, Rabu (31/72024).
Gusnar Ismail dan Ust. Bahmid sendiri, masih cukup populis di masyarakat Gorontalo. Keduanya pernah mendapatkan amanah dari masyarakat Gorontalo untuk menduduki jabatan strategis di pemerintahan.(*)
Penulis: Rendi Wardani FathanĀ