Hargo.co.id, GORONTALO – Jawaban juru bicara pasangan calon (Paslon) Ismet Mile dan Risman Tolingguhu, Fanli Katili terhadap sorotan Ketua DPRD Bone Bolango, Faisal Yunus terkait program bantuan sapi 1 KK 2 ekor sapi dinilai lari dari substansi kritikan.
Menariknya, penilaian datang dari kader partai Golkar, Jamal Usman, yang pada Pilkada Bone Bolango mengusung jagoan dari Fanli Katili.
Jamal merasa heran dengan jawaban dari Fanli. Sebab, kata Jamal, yang dikritik Faisal Yunus bukan soal tujuan programnya, tapi pembiayaan program tersebut.
“Pak Faisal mengkritik pembiayaan. Bukan tujuan programnya. Pak Faisal ini adalah Ketua DPRD yang juga Ketua Banggar, tentu dia mengetahui postur APBD Bone Bolango. Sehingga, beliau mengkritik pembiyaan program bantuan sapi yang sangat tidak memungkinkan membiayainya,” kata Jamal yang juga salah satu tokoh pemuda di Bone Bolango.
“Dia (Fanli) menanggapinya dengan tujuan. Jangan dulu bicara tujuan, untuk melaksanakannya saja sangat tidak mungkin,” tambah Jamal.
Jamal juga menyentil pernyataan Fanli yang menyebut bukan hanya Ketua DPRD yang ingin sejahtera, tapi juga rakyat. Ditegaskan Jamal, masyarakat Bone Bolango di tangan Bupati Bone Bolango saat ini, Merlan Uloli sudah semakin sejahtera.
Itu dibuktikan dengan angka kemiskinan yang hanya dalam tiga bulan mengalami penurunan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dimana, kata Jamal, bulan Maret 2024 ada diangka 15,51 persen, terjun menjadi 14,80 persen di bulan Juli 2024.
“Terus juga, Pak Faisal adalah sosok yang peduli dengan kesejahteraan masyarakat. Buktinya, beliau kembali dipercayakan warga Bone Bolango di dapil bone pesisir, sebagai aleg DPRD periode 2024-2029. Sedangkan saudara Fanli. Anda nilai saja sendiri,” kata Jamal tersenyum.
Jamal juga menegaskan, dua ekor sapi yang katanya akan menjadi program unggulan dari sala satu paslon, sesungguhnya adalah pembodohan terhadap rakyat Bone Bolango.
Bagaimna tidak, kata Jamal, program yang dijanjikan sungguh tidak masuk akal. Sebab, dengan anggaran yang serba terbatas saat ini, program yang ditawarkan hanya akan menambah beban APBD dan hanya akan mengorbankan program-program prioritas yang sudah diatur mekanismenya oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Dan bisa jadi, program 2 ekor sapi ini berpotensi korupsi. Sebab apa? Program sapi yang sebelumnya pernah dilaksanakan telah mendapatkan temuan BPKP, sehingga tidak bisa diteruskan lagi. Inilah yang dimaksud oleh ketua DPRD,” tegas Jamal.
Terakhir, Jamal berpesan kepada Fanly agar memahami pernyataan seseorang terlebih dahulu sebelum memberikan tanggapan.
“Jangan mempertontonkan kebodohan di Bone Bolango. Harusnya Fanly berkaca dulu sebelum memberikan komentarnya agar tidak terkesan seperti tong kosong berbunyi nyaring,” tutup Jamal.(Jun)