Kab. Bone BolangoPersepsi

12 Jam Terjang Hutan TNBNW untuk Pesta Demokrasi di Pinogu

×

12 Jam Terjang Hutan TNBNW untuk Pesta Demokrasi di Pinogu

Sebarkan artikel ini
12 Jam Terjang Hutan TNBNW untuk Pesta Demokrasi di Pinogu
12 Jam Terjang Hutan TNBNW untuk Pesta Demokrasi di Pinogu

Oleh: Taufik Asnawi
Kepala Bidang IKP Dinas Kominfo dan Persandian Bone Bolango

Berita Terkait:  Merlan Siap Support Intermediate Training HMI

KECAMATAN Pinogu merupakan salah satu kecamatan terpencil di Kabupaten Bone Bolango dengan luas wilayah sekitar 405 km persegi terletak di tengah Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW).

Kondisi ini membuat akses menuju ke kecamatan yang berada di wilayah timur Provinsi Gorontalo tersebut tergolong ekstrem. Tentu ini jadi PR bagi pelaksana Pemilu dalam mendistribusikan logistik Pemilu bagi 1.535 pemilih di sana.

Berita Terkait:  Pemilu 2024, Kerukunan Umat Beragama Harus Dirawat

Berdasarkan data, kecamatan Pinogu memiliki 2.047 penduduk, dimana sebagian besar masyarakat di sana menggantungkan hidupnya pada hasil pertanian dan pertambangan.

Dikutip berita acara rekapitulasi daftar pemilih tetap (DPT) tingkat Kabupaten Bone Bolango 2024, di Kecamatan Pinogu total pemilih sebanyak 1.535 jiwa. Terdiri atas 807 pemilih laki-laki dan 728 pemilih perempuan yang terbagi didelapan tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar dilima desa. Diantaranya Desa Bangio, Desa Pinogu Permai, Desa Tilonggibila, Desa Pinogu, dan Desa Dataran Hijau.

Berita Terkait:  QRIS Jangkau Sekolah, Target Merlan di 2024

Oleh karena itu, pada pesta demokrasi 2024 ini, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone Bolango pun harus putar otak bagaimana dapat menyalurkan logistik di wilayah kecamatan yang terbilang terpencil itu agar tidak rusak dan tetap aman

Oh..iya, menuju Kecamatan Pinogu hanya punya tiga opsi, yakni menggunakan helikopter, opsi ke dua jalan kaki dan opsi ke tiga naik ojek.

Opsi pertama tentu sulit dilaksanakan, karena mahalnya moda transportasi ini.

Berita Terkait:  Dari Parkir ke Pembangunan: Peran dan Eksistensi Retribusi Parkir di Kota Gorontalo

Sementara, untuk naik ojek pun demikian, opsi ini tidak jadi pertimbangan

karena akan merusak logistik Pemilu jika harus diletakan di motor ojek dengan kondisi medan yang sulit.

Opsi ketiga adalah jalan kaki dan mengunakan ‘kijang’. Apa itu kijang? Kijang adalah sebutan bagi warga yang menjual jasanya untuk mengantar barang. Sederhananya jasa tukang pikul yang biasa melintasi Pinogu. Mereka mengangkut barang warga dari Desa Tulabolo, Kecamatan Suwawa Timur ke Kecamatan Pinogu atau sebaliknya. Mereka mengangkat barang apa saja, mulai dari hasil pertanian hingga kulkas.

Berita Terkait:  Tujuh Kafilah Bone Bolango akan Wakili Provinsi di MTQ Tingkat Nasional

Mereka harus melintasi hutan belantara Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW) dengan jarak antara Pinogu dan kecamatan terdekatnya (Kecamatan Suwawa Timur) hanya sekitaran 40 km.

Opsi ini dipilih, KPU Bone Bolango menggunakan 24 orang jasa kijang atau jasa pikul untuk membawa logistik tersebut menuju kecamatan Pinogu. Alasanya sederhana, logistik ini akan aman dan sampai di Pinogu tepat waktu.

Berita Terkait:  Minimalisir Dampak Bencana, Dikbud Bone Bolango Terapkan Pembelajaran dari Rumah

Para kijang ini terbilang tangguh bermodalkan sepatu boat, dan kayu untuk mengangkat barang mereka siap menerobos belantara hutan TNBNW. Mereka tidak berjalan sendiri, tapi juga mendapat pengawalan dari anggota Kepolisian, TNI, Bawaslu dan Kesbangpol.

Kata Ketua KPU Bone Bolango, Sutenti Lamuhu, jika pertimbangan menggunakan ojek untuk distribusi logistik Pemilu dikhawatirkan akan merusak kondisi logistik tersebut.
Berita Terkait:  Usulan 7 Program di Bappenas, Merlan Harap Support RG

Sutenti pun mengungkapkan untuk menggunakan jasa kijang atau kuli pikul tersebut

pihaknya merogoh kocek hingga Rp500 ribu untuk satu kotak logistik hanya untuk sekali naik.

Artinya bahwa jika pulang pergi harus mengeluarkan biaya Rp1 juta.

Berita Terkait:  Bunga Desa di Tilongkabila: Merlan Lakukan Penanaman Bibit Pohon

Dengan fisik yang terbiasa para kijang tersebut pun menunaikan tugasnya dengan baik untuk lancarnya pesta demokrasi di Kecamatan Pinogu.

Sebanyak 7.855 surat suara dan logistik lainnya pun tiba dengan selamat

setelah menempuh waktu selama 12 jam dengan kondisi cuaca yang hujan.

Berita Terkait:  Temui Kepala BWS, Merlan Serahkan Proposal Bantuan Penanganan Bencana

“Mereka sampai di kampung sekitar jam satu malam, setelah 12 jam menempuh perjalanan darat,”ujarnya dan mengatakan seluruh logistik dalam keadaan aman dan baik karena telah dibungkus dengan rapi sehingga seluruhnya bisa digunakan serentak pada tanggal 14 nanti.

Jasa kijang sepertinya hadir untuk pesta demokrasi yang adil dan merata.(*) 

Berita Terkait:  MSIB ke-7, Bappeda Bone Bolango Kembali Dipercaya jadi Mitra Penyelenggara