Gorontalo

Alami Inflasi 0,10 Persen, Pemerintah Jaga Kestabilan Harga Lewat Operasi Pasar

×

Alami Inflasi 0,10 Persen, Pemerintah Jaga Kestabilan Harga Lewat Operasi Pasar

Sebarkan artikel ini
Alami Inflasi 0,10 Persen, Pemerintah Jaga Kestabilan Harga Lewat Operasi Pasar
Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual diikuti oleh Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, Sekdaprov Gorontalo, Kepala BPS Gorontalo, serta pimpinan OPD lainnya, di ruang oval Gubernuran Gorontalo, Selasa (4/3/2025). (Foto: Diskominfo)

Hargo.co.id, GORONTALOProvinsi Gorontalo mengalami inflasi positif 0,10 persen secara month to month atau bulan ke bulan dengan kelompok pengeluaran terbesar makanan, minuman, dan tembakau 1,25 persen atau andil inflasi 0,46 persen. Komoditas penyumbang inflasi adalah tomat dengan angka 0,37 persen.

Berita Terkait:  Forum LLAJ Gorontalo Gelar Rakor, Bahas Penyalahgunaan Terowongan GORR

badan keuangan

Angka inflasi ini menempatkan Provinsi Gorontalo pada urutan ketiga secara nasional setelah Sulawsesi Tenggara pada angka 0,36 persen.

Terkait hal ini, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir karena angka tersebut masih terbilang aman. Pemerintah Provinsi Gorontalo akan mengambil langkah menjaga kestabilan harga dengan merencanakan operasi pasar.

Berita Terkait:  Perekaman KTP El di Gorut dan Pohuwato Capai 100 Persen

badan keuangan

“Jadi sebenarnya posisi ini masih cukup aman untuk Gorontalo terkait dengan ekonomi kita.

Kita bisa memaklumi terjadinya sedikit inflasi, karena saat ini bulan Ramadhan, dan sebentar lagi kita akan menyambut Idul Fitri. Pola konsumsi masyarakat juga cukup bervariasi dan membutuhkan banyak support terkait dengan bahan pangan,” ungkap Kepala BAPPPEDA Provinsi Gorontalo, Wahyudin Katili, usai mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi secara virtual, di Ruang Oval, Gubernuran Gorontalo, Selasa (4/3/2025).

Berita Terkait:  Peringati Hari Lingkungan Hidup, PLN NP UP Gorontalo Gelar Coastal Clean Up Bersama Stakeholder dan Masyarakat

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif mengatakan, dari Januari ke Februari rata-rata mengalami kenaikan harga dengan tingkat kenaikan harga 0,1 persen. Komoditas beras, cabai rawit, komoditas beberapa ikan juga memicu kenaikan harga di Februari. Meski demikian, secara nasional Gorontalo mengalami deflasi -0,29 secara yoy.

“Jadi melihat penyataan Pak Mendagri, memang kita inflasi bulanan, kemudian tahunannya deflasi. Tapi deflasi ini bukan karena penurunan daya beli, tetapi dikarenakan stok tersedia, kemudian harga memang sedang mengalami pengurangan dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Mukhanif.

Berita Terkait:  Slamet Bakri Tekankan Pentingnya Inovasi

Angka inflasi ini menempatkan Provinsi Gorontalo pada urutan ketiga secara nasional setelah Sulawsesi Tenggara pada angka 0,36 persen.

Komoditas lainnya penyumbang inflasi antara lain angkung 0,07 persen, emas perhiasan 0,07 persen,

ikan cakalang/ikan sisik 0,04 persen, ikan layang/ikan benggol 0,04 persen. (Rls)