Hargo.co.id, GORONTALO – Penataan kawasan Talumolo rindang dan indah (Santorini) tak lama lagi akan rampung. Dari beberapa pekerjaan, tinggal beberapa yang belum menyentuh 100 persen.

Ditargetkan pekerjaan tersebut, tuntas pada akhir bulan ini. Jika ta ada aral melintang, Santorini akan diresmikan awal Februari mendatang oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Diana Kusumastuti.
“Insya Allah kalau tidak ada halangan, peresmiannya akhir bulan (Januari) ini. Pun kalau tertunda, peresmiannya dilaksanakan awal bulan Februari dan yang meresmikan ibu Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR,” ungkap Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Gorontalo, Heru Z. Thalib, ketika diwawancarai, Kamis (4/1/2023).

Heru mengatakan, setelah diresmikan nanti, masyarakat setempat, bahkan seluruh warga Kota Gorontalo akan menikmati sejumlah fasilitas yang ada di Santorini. Fasilitas itu, kata Heru, diantaranya pedistrian yang desain arsitektural mengusung tema yang kekinian, tambatan perahu permanen, sarana dan prasarana olahraga berupa lapangan sepak bola yang sudah dilengkapi tribun dan dua lokasi wisata kuliner.
“Seluruh fasilitas ini hampir sudah selesai. Tinggal finishingnya. Kalau di persentasekan, progresnya itu sudah hampir 100 persen,” sambung Heru.
Ditambahkannya, pada malam-malam tertentu di kawasan Talumolo rindang dan indah, pengunjung bisa menikmati kelap-kelip lampu yang indah yang ada di beberapa titik. Besar harapan, Heru pasca diresmikan, keindahan Santorini dapat dirawat oleh warga masyarakat. Jangan sampai, kata Heru, kembali kumuh sebelum di tata.
“Kami juga sudah membentuk tim pengelola Santorini yang dikukuhkan oleh Pak Wali Kota akhir tahun kemarin. Tim ini nantinya akan mengawasi Santorini,” ujarnya.
Heru juga mengungkapkan, penataan Santorini terlaksana berkat upaya keras dan lobi-lobi yang dilakukan Wali Kota Gorontalo, Marten Taha di Kementeri PUPR pada akhir tahun 2022 silam. Hasil dari lobi-lobi tersebut, lanjut Heru, pemerintah pusat mengucurkan dana segar melalui balai pemukiman Gorontalo.
“Kami pemerintah daerah dalam program ini diminta untuk membebaskan lahan yang terdampak. Ada beberapa warga yang kami relokasi karena terdampak proyek ini. Mereka kami relokasi ke tempat yang lebih layak. Begitu juga tempat tinggal mereka, bangunannya kami bangun yang baru,” tutup Heru.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan