Hargo.co.id, GORONTALO – Suasana Ahad (29/6/2025) pagi di bawah Menara Pakaya Tower Limboto berbeda dari biasanya. Ratusan warga, ASN, pelaku UMKM, hingga aparat keamanan dan perbankan tumpah ruah dalam satu momen Car Free Day (CFD) yang dikolaborasikan dengan peluncuran ST12-PAS e-Retribusi, pencanangan Kawasan Wisata Kuliner Non Tunai, serta berbagai layanan publik berbasis komunitas.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan daerah tidak semata lahir dari keputusan birokrasi. Tetapi, digerakkan secara kolektif oleh pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan institusi keuangan. Sinergi ini sejalan dengan visi Kabupaten Gorontalo untuk mewujudkan daerah yang berkemajuan dan berkelanjutan.

Dalam sambutannya, Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi menegaskan bahwa kegiatan seperti ini merupakan pengejawantahan komitmen pembangunan berbasis masyarakat.
“Di Manado, mereka punya kawasan Mega Mas. Kita punya TBM, Taman Bawah Menara. Insya Allah ini akan rutin kita laksanakan, tak hanya sebagai kegiatan seremonial, tapi bagian dari gerakan perubahan,” ujarnya di hadapan ratusan peserta.
Bupati juga mengumumkan bahwa CFD akan digelar setiap Minggu hingga Agustus 2025 dengan sponsor dan kolaborator yang berbeda tiap pekan. Tak hanya itu, pemerintah daerah juga akan mulai menghidupkan malam Minggu di berbagai ruang publik.
“Minggu depan kita mulai program Taman Telaga Malam, diikuti oleh Taman DKI Isimu bulan depan. Akan ada pertunjukan musik jalanan, UMKM, dan ruang kreativitas warga. Semua ini demi mendekatkan pembangunan pada rakyat,” jelas Sofyan Puhi.
Dia mengungkapkan bahwa mulai hari ini, seluruh retribusi pasar di Kabupaten Gorontalo akan beralih ke sistem non tunai melalui ST12-PAS. Launching ditandai dengan penekanan barcode, penyerahan e-card kepada tiga pedagang, dan demonstrasi langsung cara pembayaran retribusi digital.
Tak hanya berfokus pada digitalisasi, kegiatan ini juga menghadirkan kolaborasi lintas sektor.
Mulai dari Ainun Rangers menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan jantung, uji nadi secara gratis, hingga membuka layanan donor darah di sisi kanan tenda.
UMKM lokal mendapat ruang promosi produk dengan sistem transaksi digital.
Dukungan Bank Indonesia dan BRI memperkuat integrasi layanan keuangan dalam program ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada perbankan, khususnya BI dan BRI, yang telah mendukung penuh peluncuran ST12-PAS ini. Mereka bukan hanya menyumbang sistem, tetapi ikut mendorong literasi keuangan masyarakat kita,” ungkap Sofyan Puhi.
Dengan semangat “pedagang cerdas, retribusi naik kelas”, kegiatan ini bukan hanya mengubah cara transaksi, tapi membentuk kultur baru pembangunan: partisipatif, transparan, dan kolaboratif.(Mg-10)