Hargo.co.id, GORONTALO – Dokter spesialis anak dr. Wanda Gautami, SpA mengungkapkan berbagai cara yang bisa menjadi media penularan virus polio.

Lulusan Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan, penularan virus polio dapat terjadi apabila seseorang berkontak dengan tinja yang sudah terinveksi virus tersebut.
“Bisa lewat tinja atau tangan kita menyentuh barang yang berkontak dengan tinja dari orang yang terinveksi, virus itu juga bisa masuk ke mulut kita,” kata dr. Wanda Gautami.

“Penularan polio juga bisa terjadi melalui air liur. Misalnya, berbagi makanan dengan orang lain atau bergantian alat makan, atau bisa juga ada di air atau makanan yang dikonsumsi, itu akan jadi bahan penularan,” lanjutnya.
Selain berkontak dengan orang yang terjangkit virus polio, kata dr. Wanda Gautami, riwayat vaksin
yang tidak lengkap juga bisa meningkatkan risiko anak terkena polio.
“Jadinya tubuh tidak memiliki antibodi untuk mencegah atau melawan virus polio tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, hal lain yang bisa menjadi penyebaran virus polio adalah
masih ada kebiasaan buang air besar sembarangan. selain bisa menyebarkan virus, kebiasaan ini juga bisa mencemari lingkungan.
“Kami berharap para orang tua agar memanaskan air atau makanan untuk memastikan virus di dalamnya mati,” ujarnya.
“Aturannya, air atau makanan MPASI untuk anak di suhu 70 derajat selama 30 detik atau 60 derajat
harus dipanaskan 30 menit,” tandasnya.(*)
Penulis: Tasya dilapanga, Novita Bangi/Mahasiswa Magang UNG
Editor: Sucipto Mokodompis