Hargo.co.id, GORONTALO – Kepala Desa (Kades) Molawahu, Irwandi Ibrahim mendukung penuh kebijakan Presiden RI, Prabowo Subianto terkait efisiensi anggaran.
Bukti dukungan ini, tak hanya sekedar pernyataan saja. Namun, dibuktikan Irwandi dengan mengalihkan anggaran kegiatan seremonial untuk pengembangan ekonomi warga desa.
“Sebelumnya ada penganggaran yang tidak terlalu mendesak tetapi tetap dialokasikan. Maka sekarang kami petakan dengan memperhatikan potensi dan kebutuhan masyarakat yang berdampak langsung pada perekonomian,” ungkap Irwandi ketika diwawancarai awak media, Jumat (21/2/2025).
Tak hanya itu saja, Irwandi juga akan melakukan perubahan program yang tidak relevan dengan kondisi desa yang terletak di wilayah Kabupaten Gorontalo itu. Seperti program ketahanan pangan yang dinilai kurang tepat di Molowahu, karena masyarakatnya telah terbiasa membelinya seperti pupuk, obat-obatan dan lain sebagainya.
Ketahanan pangan, lanjut Irwandi, akan digantikan dengan program pengadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang sangat dibutuhkan oleh warganya.
Diungkapkannya pula, pihaknya belum akan melaksanakan pembangunan infrastruktur, seperti jalur usaha tani maupun irigasi, pada tahun ini.
“Untuk infrastruktur seperti jalur usaha tani atau irigasi memang belum bisa maksimal karena kondisi keuangan. Kami lebih fokus pada kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Irwandi juga menuturkan bahwa pemerintah dan warga Desa Molawahu akan membangkitkan lagi budaya huyula atau gotong royong selama kebijakan efisiensi anggaran dijalankan. Budaya ini, menurutnya, telah membuahkan hasil nyata.
Hal itu, lanjut Irwandi, bisa dilihat dari adanya pekerjaan pembangunan jembatan yang dilaksanakan secara swadaya.
“Kami telah membangun jembatan swadaya yang kini bisa dilewati kendaraan roda empat. Bahkan, saat ini, kami sedang memperkuatnya dengan bronjong kawat untuk menahan tebing. Langkah ini turut melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat agar tidak hanya mengandalkan anggaran negara,” tandasnya.
“Alhamdulillah, kesadaran masyarakat semakin tumbuh. Ini bukti bahwa keterbatasan anggaran bukan penghalang untuk membangun desa,” imbuh Irwandi.(MG-10)