Hargo.co.id, GORONTALO – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pohuwato, Yuliyani Rumampuk menyebutkan, kehadiran investasi di Popayato, Kabupaten Pohuwato, memberikan dampak yang signifikan, terutama roda perekonomian masyarakat Popayato.
Menurut Yuliyani, semenjak PT Biomasa Jaya Abadi (BJA), PT Inti Global Laksana (IGL), dan PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) hadir di Kabupaten Pohuwato, penyerapan tenaga kerja meningkat.
“Kalau serapan tenaga kerja tinggi, secara otomatis ini memberikan peningkatan kualitas ekonomi masyarakat,” kata Yuliyani saat ditemui usai kegiatan diskusi bertajuk “Investasi dan Kesejahteraan Sosial: Masyarakat dapat Apa?” yang digagas oleh Karang Taruna Popayato Timur, akhir pekan lalu, Jumat (4/10).
Selain serapan tenaga kerja, dampak positif lain yang ditimbulkan dari beragam investasi yang masuk di Pohuwato ini adalah meningkatnya tingkat roda perekonomian warga lokal.
“Investasi dan meningkatnya roda perekonomian sangat berkait kelindan. Ketika ada investasi di satu daerah, maka dapat dipastikan ekonominya juga maju. Ini keadaan yang mau tidak mau kita harus menerimanya,” kata Yuliyani.
Perempuan yang akrab disapa Nany ini menyarankan, agar perusahaan dapat memperhatikan peningkatan pendidikan dan kesejahteraan masyarakat. “Pesan saya terhadap perusahaan lebih memfokuskan ke pendidikan dan UMKM demi kesejahteraan masyarakat setempat” tuturnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pohuwato, Sarinah Nggole, mengatakan, kehadiran investor di Kabupaten Pohuwato juga meningkatkan jumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ada di Pohuwato. Dengan demikian, menurutnya, hal ini bisa mempercepat pembangunan yang ada di Kabupaten Pohuwato.
“Jadi, kita tidak perlu lagi terlalu bergantung anggaran dari pusat kalau jumlah PAD kita sudah mencukupi,” kata Sarinah.
Sejak didirikan pada 2019 lalu hingga Juni 2024, PT Biomasa Jaya Abadi (BJA) telah menggelontorkan investasi senilai Rp 1,4 triliun.
Sementara PT Banyan Tumbuh Lestari (BTL) dan PT Inti Global Laksana (IGL) telah merealisasikan investasi masing-masing sebesar Rp 237,6 miliar dan Rp 107,2 miliar hingga Juni 2024.
Kucuran investasi BJA ditujukan dalam rangka pembangunan dan operasional pabrik pengolahan wood pellet (pelet kayu). Saat ini, BJA memiliki izin kapasitas produksi pelet kayu sebesar 900.000 ton per tahun.
Atas investasi tersebut, pada Februari 2023 lalu, Pemerintah Daerah Kabupaten Pohuwato memberikan penghargaan
kepada BJA atas Prestasi sebagai Perusahaan Penyumbang Realisasi Investasi Terbesar ke-1 di Kabupaten Pohuwato Tahun 2022.
Kucuran investasi BJA bersama IGL dan BTL tersebut sukses menyerap tenaga kerja sebanyak 1.064 orang. Jumlah tersebut setara dengan 28% dari total tenaga kerja di perusahaan besar di Pohuwato.
Dari jumlah tersebut, jumlah tenaga kerja lokal di BJA bersama BTL dan IGL mencapai 80% atau 803 orang.
Dengan jumlah tenaga lokal tersebut, BJA bersama IGL dan BTL tercatat sebagai perusahaan
dengan penyerapan tenaga kerja lokal terbesar di Kabupaten Pohuwato.(*)