Hargo.co.id, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menyalurkan bantuan pertanian pada kegiatan panen padi yang dirangkaikan dengan sosialisasi pembelian gabah, beras, dan jagung, di Desa Suka Makmur Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo, Rabu (19/3/2025).
Total bantuan yang diserahkan mencapai Rp1,078 miliar, terdiri dari bantuan benih padi sebesar Rp871 juta dan benih jagung Rp207 juta. Bantuan benih padi di Kecamatan Tolangohula untuk lahan seluas 2.600 hektar dan jagung 245 hektar.
“Bantuan ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi padi dan jagung. Kami ingin meyakinkan bahwa pemerintah dan negara senantiasa hadir di tengah-tengah petani,” kata Gusnar Ismail.
Hal ini disambut baik para petani Gorontalo. Mereka menyambut gembira dengan kebijakan baru yang memberikan kepastian harga hasil panen untuk para petani.
Salah satu warga yang hadir pada kegiatan Panen Raya Padi di Desa Suka Makmur Utara, Kecamatan Tolangohula, Kabupaten Gorontalo bernama Rajak, mengungkapkan rasa bangganya terhadap kepemimpinan Gubernur Gusnar Ismail.
“Kami sangat bangga dengan kepemimpinan Pak Gusnar yang telah membawa kebaikan nyata bagi petani Gorontalo. Pertama, beliau telah menetapkan harga gabah kering panen sebesar Rp6.500 per kilogram dan jagung dengan kadar air 14% seharga Rp5.500 per kilogram. Kedua, kami juga bangga karena untuk pertama kalinya Bulog membeli hasil panen kami di seluruh Gorontalo tanpa terkecuali,” ujar Rajak.
Kepastian harga ini memberikan rasa aman bagi petani, terutama dalam menghadapi fluktuasi pasar akibat perubahan cuaca. Dengan harga yang telah ditetapkan, petani tidak lagi khawatir hasil panennya mengalami penurunan harga.
Kepala Bulog juga menegaskan kesiapan pihaknya untuk membeli gabah kering panen tanpa memperdebatkan kadar air, sehingga menghilangkan potensi kerugian bagi petani akibat perbedaan standar kualitas yang sering terjadi di tingkat pengepul.
Sementara itu, terkait standar kadar air 14% untuk jagung, Bupati Gorontalo Sofyan Puhi yang juga hadir pada kesempatan itu menegaskan bahwa pemerintah daerah akan Melakukan mobile untuk pengukur kadar air saat panen berlangsung.
Jadi hasil panen jagung petani di kumpulkan saja di satu tempat,
nanti akan ada pegawai kabupaten yang datang untuk memastikan
pengukuran kadar air dilakukan secara seragam dan transparan antara petani dan Bulog.
Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kepastian harga, meningkatkan kesejahteraan petani, serta memperkuat ketahanan pangan di Gorontalo.(Rls)