Hargo.co.id, GORONTALO – Angka inflasi month to month (mtm) Kota Gorontalo memang naik. Bahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka inflasi mtm Kota Gorontalo tertinggi se-Indonesia. Pun begitu, masyarakat tak perlu panik. Sebab, meski angka inflasi Kota Gorontalo secara mtm ada diangka 1 persen, namun secara year to date (ytd), inflasi Kota Gorontalo masih sangat terkendali.
“Memang, inflasi Kota Gorontalo month to month tertinggi se-Indonesia. Tapi, secara year to date Kota Gorontalo masih rendah, kumulatif sampai oktober 2023, kita masih cukup rendah di angka 1,53 persen,” kata Kepala Bagian Umum BPS Provinsi Gorontalo, Dwi Alwi Astuti, Kamis (2/11/2023).
Ia mengungkapkan, naiknya inflasi mtm Kota Gorontalo dipengaruhi oleh kenaikan beberapa bahan pokok, terutama cabai rawit. Komoditas ini, kata Dwi, memberikan andil sebesar 0,53 persen terhadap kenaikan inflasi mtm.
Selain cabai rawit, komoditas lain yang memiliki andil besar dalam Inflasi ini adalah beras. Dimana, komoditas ini menyumbang sebesar 0,20 persen.
“Selanjutnya adalah rokok (kretek/filter), ini memang selalu ada dan menyumbang inflasi sebesar 0,06 persen. Kemudian tomat sebesar 0,05 persen,” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, perkembangan harga berbagai komoditas di Kota Gorontalo sampai dengan Oktober 2023 memang cenderung naik.
Namun, kata dia, belum tentu harga barang yang naik di Kota Gorontalo, harganya lebih mahal dari daerah lain.
“Pemerintah bisa menjadikan data yang kami rilis ini untuk dijadikan rujukan dalam melaksanakan program intervensi di dua bulan terakhir di tahun 2023,” pungkas Dwi.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan