Hargo.co.id, GORONTALO – Kristina Mohamad Udoki menjelaskan pentingnya partisipasi perempuan dalam proses demokrasi di Gorontalo perlu ditingkatkan.
Hal tersebut disampaikannya ada Seminar Nasional, Evaluasi Pemilu Indonesia, Proyeksi Pilkada Gorontalo dan pengalaman Pemilu Amerika Serikat di gedung Rektorat UNG, Selasa (7/5/2024).
Dirinya menjelaskan, dalam regulasi pemilu disebutkan bahwa 30 persen perempuan harus berpartisipasi dalam proses politik dan demokrasi di Indonesia.
Namun, kata dia, hal tersebut belum bisa diwujudkan, bahkan terjadi penurunan presentase keterlibatan perempuan pada Pemilu 2024 ini.
“Kita bisa melihat bahwa pada pemilu tahun 2019 partisipasi perempuan hampir mencapai 30 persen, secara kuantitas itu sudah memenuhi,” kata Kristina Mohamad Udoki dalam pemaparannya.
“Namun, pada tahun ini peningkatannya menurun,” ujar Femmy, sapaan akrab Kristina Mohamad Udoki.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Deputi Politik dan Ekonomi Konsultat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, Clint Shoemake itu, Femmy juga menjelaskan terkait peran perempuan dalam politik.
Selain sudah tercantum dalam regulasi, keterlibatan perempuan dalam politik juga sangat penting dalam memperjuangkan hak hak dan kepentingan tentang perempuan.
“Sampai saat ini belum ada Perda yang mengatur dan menyuarakan tentang kepentingan perempuan. Karena itu, perempuan harus ikut berperan dalam menentukan kebijaan, khususnya di Provinsi Gorontalo,” tandasnya.(*)
Penulis: Raman Supriyatna Tamu/ Mahasiswa Magang UNG
Editor: Sucipto Mokodompis