ramadan2024

Jelang Idul Fitri, Harga Tiket Mudik Selangit

×

Jelang Idul Fitri, Harga Tiket Mudik Selangit

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi (Sumber Google)

GORONTALO, Hargo.co.id– Pulang kampung menjadi tradisi bagi masyarakat di tanah air menjelang lebaran. Tak terkecuali bagi masyarakat Gorontalo yang berada di luar daerah.

badan keuangan

Sayangnya, tak semua warga Gorontalo di tanah rantau bisa pulang kampung. Harga tiket mudik yang melonjak tinggi alias selangit membuat warga Gorontalo di rantau urung pulang kampung.

Informasi yang dirangkum Gorontalo Post, kenaikan harga tiket pesawat ke Gorontalo cukup signifikan terjadi untuk Jakarta-Gorontalo.Dari sebelumnya, sebelumnya berkisar Rp 1-1,2 juta per penumpang menjadi sekitar 1,5 juta. Bahkan untuk pekan ini harga tiket Jakarta-Gorontalo melonjak hingga Rp 2 juta per penumpang.

Example 300250

Lonjakan harga tiket itu membuat sebagian penumpang berpikir untuk pulang kampung. Hal itu salah satunya dialami Rasyid, salah seorang warga Gorontalo yang tinggal di Yogyakarta. Mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta itu memilih untuk tetap tinggal dan tak pulang lebaran menyusul naiknya harga tiket pesawat untuk mudik.

“Tahun ini tak pulang, soalnya harga tiket naik. Sementara bulan depan, harus bayar SPP. Jadi uang untuk mudik disimpan saja untuk persiapan SPP,” ujarnya yang mengaku sangat rindu menyaksikan tumbilotohe yang akan dimulai Senin pekan depan.

Mahasiswa yang mengambil konsentrasi di bidang hukum itu merinci, sedikitnya dibutuhkan lebih kurang 4-4,5 juta untuk pergi pulang Yogyakarta-Gorontalo.

Hari Kartini

“Cukup terasa di Jakarta-Gorontalo. Biasanya Rp 1,1 juta, sekarang ini paling murah 1,5 juta. Malah minggu ini sampai Rp 2 juta untuk Gorontalo,” ujarnya.

Tak jauh beda, Maulana Malik warga Gorontalo yang bermukim di Jakarta pada lebaran tahun ini memutuskan tak pulang ke Gorontalo. Faktor biaya mudik yang cukup besar menjadi salah satu pertimbangan. Di samping itu, faktor pekerjaan, membuat pria yang bekerja di sektor pelayanan kesehatan itu memilih lebaran di tanah rantau.

“Tahun ini bersama keluarga di sini dulu (Jakarta,red). Sebenarnya ingin ke Gorontalo, tetapi harga tiket lumayan mahal juga,” ujarnya.

Meski begitu, sebagian warga Gorontalo tetap memutuskan mudik/pulang kampung meski harga tiket terbilang cukup mahal.

“Tahun ini libur lebaran cukup panjang. Jadi kesempatan untuk pulang kampung bersama keluarga dan berkumpul dengan keluarga di Gorontalo,” kata Yasin Muhamad, warga Gorontalo yang tinggal di Jakarta.

Sementara itu lonjakan penumpang yang dari Gorontalo ke luar Gorontalo di Bandara Djalaludin Gorontalo belum meningkat signifikan. Selang sepekan terakhir arus keberangkatan maupun kedatangan masih normal.

“Belum ada peningkatan signifikan,” ujar Kepala Bandara Djalaludin Gorontalo Power Sihaloho.

Diprediksi, lonjakan penumpang akan terjadi pada hari ini hingga Rabu mendatang. Hal itu mengingat, libur menjelang lebaran, terutama bagi para aparatur negeri sipil (ASN) akan dimulai hari ini, Sabtu (9/6).

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan akan menindaklanjuti laporan masyarakat terkait ulah beberapa maskapai penerbangan yang menaikkan harga tiket selangit saat musim mudik Lebaran 2018. Batas toleransi kenaikan harga tiket pesawat adalah 10 persen.

“Kalau sudah ada kenaikan fee dan currencynya itu biasa kita naikkan 10 persen. Tapi sejauh ini belum sampai segitu, terakhir dua atau tiga minggu lalu masih naik sebesar 6,67 persen,” ungkap Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah dikutip dari laman kumparan.

Sedangkan pihak maskapai penerbangan yang terbukti melanggar aturan dengan menaikkan harga tiket secara tak wajar maka Kemenhub siap memberikan sanksi. Sanksinya adalah bisa dalam bentuk pembekuan rute, tidak diberikan izin tambahan rute, hingga pencabutan rute.

“Tentunya ini didahului dengan peringatan-peringatan yang akan kita berikan kepada maskapai sebanyak 3 kali,” imbuhnya.

Maria mengimbau, bagi masyarakat yang menemukan harga tiket pesawat yang tidak wajar selama masa Ramadhan, dapat melapor ke Call Center Kemenhub di line telepon 151. Masyarakat nantinya hanya butuh menyertakan bukti foto atau screenshot saat melapor kepada petugas.

“Kami akan langsung proses dan terima laporannya,” tutupnya.

Sementara itu H-6 lebaran Idul Fitri 1439, kepadatan arus penumpang terjadi di Pelabuhan Ferry Gorontalo.  Ratusan calon penumpang kapal ferry rute Gorontalo-Pagimana dan Gorontalo-Ampana memadati ruang tunggu terminal tersebut.

Koordinator Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XXI Provinsi Gorontalo, Nixon Mone mengatakan, saat ini hanya ada dua armada pengangkut penumpang di pelabuhan penyebarangan Gorontalo, yakni rute Pagimana dan rute Ampana. Armada tersebut kata Nixon kemungkinan tidak akan sanggup melayani lonjakan penumpang yang terjadi selama libur panjang lebaran ini.

Untuk itu kata Nixon, pihaknya saat ini telah mendirikan posko pelayanan terpadu bagi para penumpang yang akan melakukan pemberangkatan. Selain di pelabuhan, posko pelayanan juga didirikan di terminal 42 dan terminal Isimu.

“Kemarin kita sudah rapatkan dengan  beberapa stake holder internal diantaranya ASDP, Polsek Pelabuhan, Lanal dan badan karantina, guna persiapan pengamanan posko pelayanan penumpang di beberapa terminal yang sudah didirikan termasuk di pelabuhan” kata Nixon Mone Jumat (8/6).

Mengenai jadwal keberangkatan kapal kata Nixon, kemungkinan akan lebih cepat di banding hari-hari sebelumnya.

“Hari ini kemungkinan berangkat jam 15.00 Wita, karena penumpangnya mulai padat. Kalau hari-hari biasa jadwal keberangkatan kapal jam 20.00 Wita, tapi mulai hari ini jadwalnya tentatif tergantung penumpang kalau sudah penuh maka kapal kita berangkatkan,” kata Nixon.

Sementara itu, di loket penjualan tiket terpantau sejumlah penumpang berdesak-desakkan membeli tiket. Kepada wartawan, Ajis (31) salah satu calon penumpang rute Gorontalo-Pagimana mengatakan, dirinya lebih awal mendatangi pelabuhan karena takut kehabisan tiket.

“Saya datang di pelabuhan sejak pagi sekitar jam 10.00 Wita, mau beli tiket memang jangan sampai keburu habis,” katanya. (gp/kumparan/hg)



hari kesaktian pancasila