Hargo.co.id, GORONTALO – Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo kembali menggelar Pemilihan Duta Bahasa (Pildubas) Provinsi Gorontalo Tahun 2025.
Pildubas adalah ajang tahunan yang bertujuan meningkatkan peran generasi muda dalam memartabatkan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Acara puncak berlangsung meriah di Aula Dulohupa Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, Jumat (4/7/2025).

Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail diwakili Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Ridwan Hemeto mengungkapkan bahwa kegiatan ini bukan hanya kompetisi, melainkan sebuah gerakan strategis untuk menyiapkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan peduli terhadap marwah bahasa sebagai identitas bangsa.
“Bahasa adalah pilar utama peradaban. Ia bukan sekadar alat komunikasi, tapi simbol kedaulatan dan pemersatu keberagaman. Duta Bahasa adalah agen perubahan, pelopor dalam menjaga dan menyebarluaskan nilai-nilai kebahasaan dan kebangsaan,” ungkap Ridwan.
Sementara itu, Arie Andrasyah Isa, Kepala Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo, menggaris bawahi bahwa Pildubas merupakan perayaan besar yang telah memasuki tahun ke-15 penyelenggaraan sejak dimulai pada 2010.
“Pemilihan duta bahasa bukanlah ajang instan. Prosesnya dimulai sejak bulan April, melalui tahap publikasi, audisi di kampus-kampus, prakarantina, hingga karantina penuh selama beberapa hari,” jelas Arie.
Peserta dibekali berbagai keterampilan, mulai dari tata bahasa, penguatan konten kebahasaan, hingga teknik wicara publik. Dari 70 peserta awal, terseleksi menjadi 20 finalis yang dinilai oleh dewan juri dari kalangan akademisi, praktisi, ahli bahasa, hingga psikolog.
Mereka akan dipilih satu pasang terbaik yang akan mewakili Gorontalo di ajang Duta Bahasa Tingkat Nasional.
Total hadiah yang disiapkan tahun ini mencapai Rp 40 juta, meski dalam kondisi efisiensi anggaran.
Kegiatan ini juga didukung oleh berbagai pihak, termasuk Direktur Universitas Terbuka Gorontalo, Kepala LPP TVRI Gorontalo, Kepala LPP RRI Gorontalo, serta Kepala BGTK Provinsi Gorontalo yang turut meminjamkan fasilitas terbaik untuk pelaksanaan karantina.
Dalam penutupnya, Arie menyampaikan pesan khusus kepada para finalis. “Menang kalah adalah hal biasa. Yang terpenting adalah semangat terus berkarya, berkolaborasi, dan bermitra dengan Kantor Bahasa. Semua finalis adalah duta, semua adalah pemenang.” pungkasnya. (Mg-10)