Hargo.co.id, GORONTALO – Persiapan Pekan Nasional (Penas) Tani Nelayan ke-17 yang akan diselenggarakan di Gorontalo pada Juni 2026, mulai dimatangkan. Ini ditandai dengan digelarnya Rembuk Madya Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional 2025, yang dihadiri Ketua Umum KTNA, Ir. H. Muhammad Yadi Sofyan Nur, dan Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Tedy Dirhamsyah, serta jajaran pemerintah daerah Gorontalo.
Dalam sambutannya, Ketua Umum KTNA, Muhammad Yadi, menyampaikan optimisme terhadap penyelenggaraan Penas di Gorontalo.

“Kita punya target 30 ribu peserta yang bisa hadir di Gorontalo,” ujarnya.
Ia menyoroti pentingnya mencapai target ini sebagai cerminan keberhasilan acara. Yadi juga membandingkan dengan Penas sebelumnya di Padang yang berhasil mencapai 30 ribu peserta, meskipun awalnya ditargetkan 40 ribu.
Sementara itu, Dr. Ir. Tedy Dirhamsyah, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, menyatakan kebanggaannya bisa hadir di Gorontalo dan bertemu dengan para tokoh petani dan nelayan dari seluruh Indonesia.
Tedy juga menyoroti peran strategis petani dan nelayan sebagai pahlawan dalam pembangunan pertanian dan ketahanan pangan nasional, terutama saat krisis seperti pandemi COVID-19.
“Sektor pertanian adalah hal yang tidak bisa dianggap remeh. Terbukti pengalaman tahun 1998 dan pandemi COVID-19 di mana sektor pertanian menjadi tulang punggung perekonomian,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan harapan agar Penas di Gorontalo dapat menampilkan hasil karya optimal dari para petani dan nelayan, sesuai dengan upaya Kementerian Pertanian dalam mendorong pertanian maju, mandiri, dan modern.
Salah satu tantangan teknis yang dibahas adalah terkait penerbangan ke Gorontalo.
“Penerbangan ke Gorontalo ini memang mungkin perlu ada usulan atau tambahan lain,” kata Tedy, mengingat terbatasnya jadwal penerbangan yang dapat menyulitkan peserta dari luar Sulawesi.
Rembuk Madya KTNA Nasional 2025 ini diharapkan dapat menghasilkan keputusan-keputusan penting untuk kesuksesan Penas ke-17 di Gorontalo, yang akan menjadi wadah bagi petani dan nelayan untuk bersilaturahmi, bertukar pengalaman, dan menunjukkan hasil karya terbaik mereka.
Adapun tema utama Penas kali ini adalah “Transformasi Teknologi untuk Swasembada Pangan“. Tema ini menekankan pentingnya inovasi dan teknologi dalam memajukan sektor pertanian dan perikanan di Indonesia. (Mg-07)