Hargo.co.id, GORONTALO – Dalam melakukan restorasi tata kelola pemerintahan harus berdasarkan tiga pilar. Yaitu, transparansi dan akuntabilitasi, sinergi dan kolaborasi, serta inovasi berbasis teknologi.
Hal ini ditegaskan oleh Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi saat memberikan arahan pada rapat koordinasi tentang penyampaian pokok kebijakan restorasi, di hadapan seluruh kepala desa se Kabupaten Gorontalo, senin (21/4/2024) di Gedung Kasmat Lahay.
Menurut Sofyan, tiga pilar utama tersebut, mutlak untuk menjadi pijakan dan wajib diimplementasikan.
Seperti transparansi dan akuntabilitas, bukan sekadar tentang membuka akses informasi, tetapi juga bagaimana memastikan setiap proses pengambilan kebijakan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
Selain itu, prinsip open government harus dikedepankan, dimana masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga memiliki ruang untuk berpartisipasi aktif dalam pengawasan.
“Saya menginstruksikan kepada seluruh OPD untuk memperkuat sistem pelaporan kinerja dengan memanfaatkan platform digital, setiap progam dan anggaran harus dapat dilacak oleh masyarakat melalui sistem informasi yang terintegritasi,” ungkap Sofyan Puhi.
Selanjutnya, sinergi dan kolaborasi. Kata Sofyan, tidak ada satupun OPD yang dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan tata kelola yang baik. Maka dari itu, dia bilang, OPD harus memutus sekat birokrasi yang selama ini menjadi penghambat kolaborasi.
“Saya menekankan pentingnya membentuk task force lintas OPD untuk menganalisa strategi seperti pengentasan kemiskinan, pengembangan UMKM serta setiap kebijakan dirumuskan secara holistik melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk akademisi, pelaku usaha dan organisasi masyarakat,” jelas Sofyan Puhi.
Untuk inovasi berbasis teknologi. Revolusi industri 4.0 mengubah wajah pemerintah diseluruh dunia. Kabupaten Gorontalo tidak boleh tertinggal. Sofyan meminta, jajarannya harus menjadi pelopor dalam penerapan smart governance artificial intelligence serta blockhain untuk meningkatkan efisiensi pelayanan. Restorasi tata kelola tidak berjalan mulus tanpa dukungan dari semua pihak.
“Kita masih menghadapi tantangan besar, mulai dari resistensi terhadap perubahan, keterbatasan SDM hingga infrastruktur digital yang belum merata.
Namun saya percaya dengan semangat gotonng royong semua tantangan dapat diatas,
saya meminta komitmen dari semua pimpinan OPD menjadi agen perubahan di masing unit kerja,
yang semua bermuara pada satu tujuan yakni kesejahteraan masyarakat,” pungkas Sofyan Puhi.(Deice)