Hargo.co.id, GORONTALO – Sekretaris Jenderal Global Geopark Network (GGN), Mr. Guy Martini mengunjungi sejumlah lokasi geopark di Provinsi Gorontalo, Sabtu (8/7/2023).
Dalam kunjungannya tersebut, Mr. Guy Martini bersama tim Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) didampingi oleh BAPPPEDA Provinsi Gorontalo.
Kunjungan yang bertajuk “advisory mission” itu di mulai dengan melihat keunikan biosite hiu paus di Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone. Tim terkesan dengan keunikan hiu paus yang hanya berjarak beberapa meter dari tepi pantai.
Hilman, seorang pengelola destinasi wisata hiu paus mengatakan, lokasi ini sudah ditetapkan menjadi kawasan konservasi taman laut Teluk Tomini. Identifikasi hiu paus di pantai Botubarani sudah di lakukan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini sudah ada 57 ekor.
Mr. Guy Martini bersama tim juga mengunjungi lokasi geosite Pantai Dulanga, Desa Bongo, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo. Rombongan melihat keanekaragaman hayati, flora dan fauna serta ragam budaya masyarakat.
Keunikan geodiversity di Pantai Dulanga adalah gamping terumbu yang memanjang di sepanjang pantai dengan ketinggian kurang lebih 250 meter.
Di kawasan ini juga terdapat tanaman yang memiliki nilai jual tinggi. Seperti dracaena draco yang bermanfaat memperlancar air susu ibu dan obat demam.
Keunikan lainnya Desa Bongo terkenal sebagai Desa Wisata Religi Bubohu. Salah satu ragam budaya masyarakat yang menjadi agenda wisata tahunan adalah walima atau tradisi peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Lokasi berikutnya yang di kunjungi rombongan adalah geosite Desa Biluhu Timur, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo.
Salah satu keunikan geosite ini adalah keberadaan ring atol. Ring atol merupakan sebuah laguna yang terletak di bibir pantai Biluhu Timur dengan kedalaman 20 hingga 23 meter.
Kunjungan hari kedua Sekjen GGN bersama tim Bappenas berakhir dengan eksplorasi Kota Tua di wilayah Kota Gorontalo.
Sesuai jadwal, tim akan kembali melanjutkan kunjungan ke sejumlah lokasi geopark. Di antaranya taman laut Olele, geosite Oluhuta, dan Lombongo pada 9 Juli 2023.(*)
Penulis: Sucipto Mokodompis