Hargo.co.id, GORONTALO – Pemerintah Kabupaten Boalemo menggelar seminar nasional kebudayaan dan peradaban Boalemo, sebagai langkah awal pembangunan daerah untuk lima tahun mendatang. Acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting ini dilaksanakan di Pantai Bolihutuo, salah satu destinasi pariwisata prioritas Provinsi Gorontalo.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo, Ariyanto Husain, yang hadir mewakili Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran gubernur yang sedang menjalankan tugas penting lainnya.

Meskipun demikian, Ariyanto Husain menegaskan bahwa ketidakhadiran Gubernur tidak mengurangi arti penting acara ini.
“Seminar hari ini saya pikir tidak banyak kepala daerah yang melakukan hal seperti ini,” ujar Ariyanto.
Ia mengapresiasi langkah Bupati Boalemo, Rum Pagau dalam merancang tujuan pembangunan daerah melalui pendekatan akademik dan berbasis pengalaman para praktisi.
Lebih lanjut, Ariyanto menekankan kebanggaannya atas tekad Boalemo untuk membangun dengan berlandaskan kebudayaan dan peradaban lokal.
“Ini tentu membanggakan kita semua karena banyak kita negara daerah yang kehilangan arah karena menafikan dan melupakan akar dan jati diri yang berpondasikan diri kebudayaan lokal,” katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti potensi pariwisata Bolihutuo sebagai salah satu dari delapan destinasi unggulan Provinsi Gorontalo. Dia mengajak seluruh pihak untuk kembali mempromosikan Bolihutuo sebagai destinasi unggulan.
Selain itu, Arianto juga menyinggung potensi konektivitas antara Boalemo dan Sulawesi Tengah melalui jalur laut, yang diharapkan dapat memperkuat perekonomian di wilayah Teluk Tomini.
Sementara itu, Bupati Boalemo, Rum Pagau, dalam sambutannya menyampaikan terimakasih atas kehadiran seluruh tamu undangan,
termasuk Gregorius Royi Hantar dan Wali Kota Makassar dua periode, Danny Pomanto. Rum Pagau menjelaskan bahwa
seminar ini merupakan upaya untuk mendesain mimpi dan tujuan pembangunan Boalemo lima tahun ke depan.
Bupati Rum Pagau memaparkan potensi Kabupaten Boalemo, mulai dari luas wilayah, jumlah pulau, hingga sumber daya alam dan kebudayaan yang beragam, dan menyampaikan data terkait tingkat pengangguran, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Boalemo.
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan visi pembangunan Kabupaten Boalemo periode 2025-2029, yaitu “Terwujudnya Kabupaten Boalemo Produktif dan Berdaya Saing“.
Visi ini dijabarkan dalam lima misi besar pembangunan, termasuk tata kelola pemerintahan yang inklusif, masyarakat cerdas dan berkualitas,
ekonomi produktif dan berdaya saing, infrastruktur memadai dan merata, serta menjadikan Pelabuhan Tilamuta sebagai pusat kawasan ekonomi khusus di Teluk Tomini.
Dalam paparannya, Bupati menyampaikan 10 program unggulan daerah, termasuk pendidikan yang mencerdaskan, layanan kesehatan berkualitas,
pengembangan pariwisata, pemberantasan kemiskinan, konektivitas infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan iklim investasi yang prospektif.
Beberapa program prioritas yang akan dipercepat pelaksanaannya antara lain layanan pendidikan dan kesehatan gratis,
pembayaran gaji ASN dan honorer tepat waktu, intervensi ekonomi rumah tangga miskin,
serta pembangunan infrastruktur strategis seperti Pelabuhan Tilamuta dan kawasan perkotaan baru di Wonosari.
Bupati Rum Pagau juga menyinggung potensi sumber daya alam yang tersimpan di kawasan hutan lindung Wonosari, termasuk potensi emas yang besar.
Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga kelestarian lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.
“Seminar ini diharapkan menjadi landasan yang kuat bagi pembangunan Kabupaten Boalemo ke depan,
dengan mengedepankan potensi lokal, kebudayaan, dan kearifan tradisional untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (Mg-09)