HeadlineKab. Pohuwato

Tak Terima Diviralkan di Medsos, dr. DT Laporkan Ayah Pasien

×

Tak Terima Diviralkan di Medsos, dr. DT Laporkan Ayah Pasien

Sebarkan artikel ini
dr. DT
dr. DT ketika diwawancarai usai melaporkan ayah pasien.

Hargo.co.id, GORONTALO – Buntut dari insiden tak mengenakkan yang terjadi di klinik Prima Farma, Pohuwato, dr. DT akhirnya melaporkan Refli Yusuf, ayah dari pasien anak yang diduga ditolak DT saat berobat di klinik tempat DT praktik.

badan keuangan

Terpantau awak media, DT didampingi keluarga mendatangi Polres Pohuwato, pada Selasa (31/10/2023), guna pemeriksaan atas laporan dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan Refli di media sosial.

Usai menjalani pengambilan keterangan oleh para penyidik Satreskrim Polres Pohuwato, dr. DT, menyampaikan, dirinya melaporkan Refli Yusuf lantaran merasa dirugikan atas unggahan Refli di media sosial, yang menurutnya tak sesuai dengan apa yang dilakukannya ataupun tempat praktiknya.

badan keuangan

“Itu sebenarnya tidak benar, saya masih tetap melayani antrian pasien sampai nomor 10. Tapi diantrian nomor 7 bapak tersebut sudah marah-marah karena katanya saya memasukkan orang tidak sesuai antrian. Secara Psikologis saya tahu bapak itu mungkin khawatir, tapi banyak faskes yang bisa didatangi, tidak juga harus melakukan pengancaman memviralkan ini. Dia juga disitu bilang pelayanan dokter di praktek saya itu lama,” ujarnya saat ditemui di Mapolres Pohuwato, Selasa (31/10/2023).

Soal dia pasien yang tak mengantri, kata dr. DT, adalah masyarakat juga yang membutuhkan pelayanan. Namun, berhubungan kedua pasien tersebut datang dari Boalemo maka dirinya pun mendahulukan.

“Saya jelaskan, itu (pasien) sudah WA ke saya, boleh dong membantu masyarakat. Saya memberikan fasilitas, mungkin ada yang minta tolong dari jauh, Tilamuta. Bayangkan, dokter Pohuwato masih dipilih orang Tilamuta itu harusnya reward sih daripada Pohuwato, bukan mungkin ingin mencabut Saya punya dokter dari sini. Karena itu juga saya merasa kasihan karena satu jam dia harus pulang dengan bawa anak yang 1 tahun 2 bulan,” tuturnya.

Berita Terkait:  Pria Asal Kota Gorontalo Diringkus Polisi Gegara Bawa Sabu
Disinggung soal tak mau melayani pasien balita, dirinya menjelaskan hal itu tidak sepenuhnya benar. Dirinya justru memberikan pilihan kepada keluarga pasien balita jika masih ingin mengantri.

“Saya sampaikan ke bapak ini, bapak sudah teriak-teriak, sudah menghina saya,

otomatis seandainya pun apa yang saya periksa sama anak bapak,

mungkin saja bapak tidak bisa terima dan mungkin saja saya disalahkan.

Saya mungkin tujuannya hanya menetralisir keadaan. Bukan tidak mau ya.

Untuk malam itu saya memang sudah tutup dan untuk besok di Rumah Sakit saya siap melayani,” jelas dokter spesialis anak di RSBP itu.

Soal penilaian warga tentang dirinya yang arogan, dr. DT menganggap hal itu biasa saja terjadi jika memberikan pelayanan.

“Saya tidak bisa menilai diri saya sendiri. Mungkin dari 12 pasien saya ada 1 yang gak suka itu wajar. Dan itu harus di kroscek juga ke pasien saya bagaimana sih dokter Dian, jadi jangan bilang saya arogan. Malah saya bisa bilang dia yang arogan, boleh ditanya ke pasien saya yang lain,” katanya.

Dirinya juga bingung, ketika insiden di tempat praktiknya justru dikaitkan dengan lembaga rumah sakit tempat dirinya bekerja.

“Ini hanya one by one, saya dan kamu (Refli) jadi bukan rumah sakit tidak menjalankan visi misi sehat maju sejahtera. Ini tidak ada institusi ke pemerintah hanya ada antara saya dan pasien saya. Dan saya sampaikan Anak-anak Pohuwato masih membutuhkan saya,” pungkasnya.(*)

Penulis: Riyan Lagili