Putra juga memberikan opsi kepada pelanggannya untuk membeli alat pengganti yang diperlukan dari toko. Ini menunjukkan kejujurannya dalam berusaha.
Meski hanya sebagai teknisi handphone, mahasiswa asal Bolaang Mongondow Utara ini mampu mengumpulkan penghasilan yang lumayan untuk mencukupi hidupnya.
“Pendapatan tergantung jumlah pelanggan. Kalau sampai 20 orang, itu bisa dapat Rp 1 juta lebih. Kalau kurang tidak sampai segitu,” tutur putra.
Meski begitu, Putra tetap bersyukur. Baginya, jumlah itu hanya simbol. Yang terpenting adalah bisa membantu orang dan mendapatkan penghasilan tambahan, walaupun sedikit.
Ditengah kesibukannya dalam bekerja, Putra tetap fokus pada kuliahnya. Ia berprinsip, pekerjaannya tak boleh mengganggu pendidikannya.
“Harus tetap kuliah, itu kan tujuan saya ke sini. Itu jalan menuju cita cita saya untuk membahagiakan orang tua,” ucapnya.
Keuletannya dalam menyeimbangkan pekerjaan dan pendidikan memberikan inspirasi bagi mahasiswa lain.
Dalam setiap layar retak itu, terdapat sejuta kisah dan harapannya ditengah hiruk-pikuk dunia perkuliahan.(*)
Penulis: Kharisma Aulia/Mahasiswa Magang UNG
Editor: Sucipto Mokodompis