Hargo.co.id, GORONTALO – Seperti tahun tahun sebelumnya, bulan Ramadan di Kecamatan Tabongo, Kabupaten Gorontalo, selalu diwarnai dengan tradisi khas yang telah berlangsung turun temurun, yaitu Festival Malam Qunut.

Festival ini dikenal dengan istilah “Monga Kaca Wawu Lutu“, yang berarti makan pisang dan kacang. Tradisi yang selalu dilaksanakan setiap 15 Ramadan ini banyak dinanti masyarakat, tidak hanya umat muslim, tapi non muslim juga banyak yang ikut meramaikannya.
Awaluddin, salah satu panitia pelaksana, festival ini bukan hanya ajang jual beli, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Tabongo.

“Ini bukan sekadar acara tahunan, tetapi warisan budaya yang terus dijaga. Selain memperkuat hubungan sosial, festival ini juga berkontribusi terhadap perekonomian lokal,” ujarnya.
Festival Malam Qunut telah menjadi magnet bagi pengunjung, tak hanya dari Tabongo, tetapi juga dari luar kecamatan hingga luar kabupaten. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya daya tarik tradisi ini di tengah modernisasi.
“Karena sudah menjadi tradisi, masyarakat sudah paham dan selalu menantikan festival ini setiap tahunnya,” tambah Awaluddin.
Persiapan festival tahun ini pun berjalan lancar tanpa kendala. Hal ini tak lepas dari dukungan penuh pemerintah kecamatan dan partisipasi aktif masyarakat. Dengan tetap terjaganya tradisi ini, Festival Malam Qunut bukan hanya menjadi bagian dari Ramadan di Gorontalo, tetapi juga simbol kebersamaan dan keberkahan di bulan suci. (MG-10)