Legislatif

Gudang Jagung PT. SUL Tutup, Petani Mengadu ke DPRD Gorut

×

Gudang Jagung PT. SUL Tutup, Petani Mengadu ke DPRD Gorut

Sebarkan artikel ini
Gudang Jagung PT. SUL Tutup, Petani Mengadu ke DPRD Gorut
Komisi II DPRD Gorut bersama instansi teknis terkait saat mendatangi gudang jagung PT. SUL di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, Rabu (15/05/2024).

Hargo.co.id, GORONTALO – Belum lama ini, DPRD Gorut menerima aduan dari para petani jagung, karena gudang yang biasa menjadi tempat mereka menjual hasil panen tutup.

Berita Terkait:  Dengan Jiwa Patriotisme, Nasir Ajak Masyarakat Bangun Pohuwato Lebih Baik

Mendapat aduan tersebut, Komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo Utara langsung mengambil langkah cepat dan turun mendatangi PT. Santosa Utama Lestari (SUL) salah satu gudang penampung di Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek, bersama dengan beberapa instansi teknis lainnya seperti Dinas Pertanian, Dinas Perindag, Perizinan, dan Bagian Hukum.

Ada tiga poin yang menjadi keluhan petani ke DPRD Gorut, yakni turunnya harga jagung, antrian panjang, dan penutupan tiba-tiba oleh pihak perusahaan atas aktifitas antrian kendaraan masyarakat yang akan menjual Jagung hasil panen ke perusahaan.

Berita Terkait:  Terpilih jadi Ketua Pansus RPJPD, Darmawan Harap Eksekutif dan Legislatif Proaktif

“Kami sudah turun. Dan kami meminta agar informasi jangan putus sampai ketingkat bawah. Disini peran supplier agar informasi harga bisa sampai ke petani atau masyarakat yang memasok atau menjual Jagung ke perusahaan,” kata Anggota Komisi II DPRD Gorut, Lukum Diko.

Lebih lanjut ditegaskan oleh Lukum, supplier jangan hanya terima telepon bahwa harga jagung sekian dan sebagainya. Tetapi, dia meminta, suplier harus memberi informasi sampai ke tingkat bawah.

Berita Terkait:  Bahas Potensi Pajak dan Retribusi, Pansus DPRD Gorut Rapat Bersama OPD Teknis

Sementara itu, Nur Aslam Zainuddin selaku Head of Unit PT SUL mengaku,

saat ini suplai sangat melimpah, sedangkan hampir semua gudang jagung di Gorontalo penuh,

sehingga ketika terjadi penumpukan jagung yang ada ini berimbas kepada antrian.

Oleh karena itu, kata Nur Aslam, pihaknya dengan berat hati mengambil keputusan untuk tutup sementara sampai kondisi steril.

Berita Terkait:  Dugaan Pengancaman Oknum Anggota Polres Pohuwato, Wawan: Kapolres Harus Tegas

“Dan tadi malam (tiga hari lalu) juga kita sudah bicara internal dan kita sampaikan kepada DPRD terkait rencana kita untuk besok kita buka dengan beberapa kondisi yang sudah kita sepakati,” jelasnya.

Sehingga sedapat mungkin pihaknya bisa melakukan pembelian, tetapi dengan tidak menggangu hak orang lain seperti antrian di jalan.

Berita Terkait:  Pansus II Dekot Gorontalo Bahas 15 Pasal Ranperda Terkait Kesehatan

“Sebenarnya kita sudah memberikan update harga jagung yang bisa kita lihat juga di media sosial, ada beberapa supplier yang langsung meluruskan harga. Jadi, saya kira sudah tidak ada masalah, masalah informasi harga jagung dan lain-lain itu sudah berjalan saja,” terangnya.

Hanya memang dikatakan Nur Aslam, yang ditekankan oleh DPRD adalah bagaimana

penyampaian informasi itu akselerasinya bisa lebih baik lagi hingga sampai ke petani bukan hanya di supplier saja.

Berita Terkait:  Tahun Ini, Program yang Dilaksanakan Harus Pro Rakyat

Diakuinya, saat ini memang tidak ada penjualan karena menunggu informasi dari pusat. Karena penjualan langsung ditangani perusahaan di pusat.

“Memang kita disini hanya mengurusi operasional perusahaan dan sampai saat ini belum dapat informasi penjualan lagi atau tidak,” tutupnya.(*) 

Berita Terkait:  APBD Perubahan Gorut Tahun 2023 Selesai Dibahas

Penulis: Alosius M. Budiman