Hargo.co.id, GORONTALO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Gorontalo sangat menyesalkan ketidakhadiran Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) pada rapat pleno penetapan daftar pemilih tetap (DPT) yang dilangsungkan pada Sabtu (21/9/2024).
Padahal, Dinas Dukcapil telah diundang untuk menghadiri kegiatan itu. Hal itu sebagaimana diungkapkan anggota KPU Kabupaten Gorontalo, Windarto Bahuwa.
“Kami sudah mengundang Disdukcapil, tetapi memang dalam setiap rapat maupun pleno yang berkaitan dengan data pemilh Disdukcapil tidak hadir,” kata Windarto.
“Kami juga tidak menerima alasan ketidakhadiran Disdukcapil dalam dua pleno tersebut,” tambahnya.
Keluhan yang sama juga diungkapkan oleh anggota Bawaslu Kabupaten Gorontalo Wahyudin Akili. Dirinya sangat menyayangkan ketidakhadiran Dinas Dukcapil. Sebab, pleno yang dilaksanakan sangatlah penting, yakni terkait data kependudukan.
“Data kependudukan merupakan pembahasan krusial yang potensi masalahnya di kemudian hari sangat besar,” tegas Wahyudin.
Wahyudin menegaskan, ketidakhadiran Dinas Dukcapil tak akan dibiarkan begitu saja. Dirinya akan melaporkan ke pemerintah daerah. Pasalnya, seperti ada ketidakseriusan dari Dinas Dukcapil dalam pendataan data DPT.
“Kami akan bersurat ke Pemda meminta agar Disdukcapil di tegur. Ada hal yang ingin kami konfirmasi secara langsung terkait data pemilih, tapi instansi yang berwenang tidak hadir,” kata Wahyudin.
Secara terpisah, Kepala Dinas Dukcapil Muhtar Nuna saat dikonfirmasi mengakui jika memang sedang tidak berada di Gorontalo. Kata dia, dirinya saat ini tengah melakukan koordinasi ke Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) tentang nomor induk kependudukan yang tak didapati saat coklit.
“Selama ini komunikasi saya dengan KPU sangat intens. Apalagi, saya juga sementara konsultasi soal yang berkaitan dengan tahapan Pilkada, yakni tentang daftar pemilih juga,” jelas Muhtar.
Ia menambahkan, selama ini KPU dalam hal ini Windharto kerap memberikan informasi melalui pesan singkat aplikasi WhatsApp. Namun, kata Muhtar, kali ini, dirinya sama sekali tidak menerima informasi dari Windarto.
“Padahal kalau japri mungkin saya bisa utus perwakilan, saya sudah cek ternyata suratnya masuk Jumat kemarin dan pak sekretaris sudah disposisi ke Kabid tapi memang kami ada acara,” tandas Muhtar.(*)
Penulis: DeiceĀ