Hargo.co.id, GORONTALO – Tumpukan sampah di perbatasan Kelurahan Buladu dan Tuladenggi, Kecamatan Kota Barat, Kota Gorontalo viral di media sosial. Viralnya permasalahan sampah tersebut memicu reaksi cepat dari pihak kelurahan dan instansi terkait.
Lurah Buladu Rosmin Liputo, menjelaskan, pihaknya segera mengerahkan tim kerja bakti bersama warga, dengan dukungan dari TNI dan dua kecamatan Dunggi dan Kota Barat.
“Begitu viral, kami langsung berkoordinasi. Tidak hanya membersihkan sampah yang berserakan, kami juga memperkuat sosialisasi agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan,” jelasnya.
Permasalahan yang dihadapi cukup kompleks. Menurut laporan warga, sampah yang menumpuk sebagian besar berasal dari luar Kelurahan Buladu.
“Ada yang dari kelurahan tetangga, bahkan dari kabupaten. Mereka membuang sampah di tengah malam, membawa karung-karung besar dengan mobil,” ungkap Rosmin.
Menanggapi hal ini, pemerintah kelurahan telah memasang spanduk larangan dan merencanakan pemanfaatan lokasi bekas pembuangan sampah menjadi area usaha agar kawasan tersebut lebih ramai dan tidak lagi dijadikan tempat pembuangan liar. Selain itu, kelurahan berupaya menghidupkan kembali program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).
“Kami sedang menyiapkan bak sampah yang memadai dan telah memberikan pelatihan kepada warga untuk pengelolaan sampah yang lebih baik,” tambahnya.
Meski begitu, kendala tetap ada. Biaya operasional pengangkutan sampah cukup tinggi, sementara aturan hanya mengizinkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang berwenang memungut sampah. Armada yang ada pun masih terbatas.
“Kami berharap ada dukungan lebih besar dari pemerintah kota untuk operasional ini,” kata Rosmin.
Sebagai sanksi sosial, kelurahan berencana menegur pelaku pembuangan sampah ilegal dan mempertimbangkan untuk memviralkan pelanggaran serupa agar ada efek jera.
“Kebersihan itu sebagian dari iman. Kami harap kesadaran ini tumbuh agar lingkungan tetap sehat dan masyarakat terhindar dari penyakit,” tutup Rosmin. (MG-09/adv)