Hargo.co.id, GORONTALO – Penanganan kasus stunting di Kota Gorontalo terus diseriusi pemerintah setempat. Buktinya, dari 400 kasus, kurang lebih sudah 213 kasus atau 55 persen yang telah ditangani oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) Kota Gorontalo.
“Data September 2023 ada 400 anak. Nah, dari jumlah itu, 213 anak yang sudah kami intervensi. Untuk sisanya masih sementara berlangsung penanganannya,” kata Kepala DPPKB-P3A Kota Gorontalo, Eladona Oktamina Sidiki, Jumat (3/11/2023).
Eladona bersyukur, dari 213 anak yang telah ditangani, ada beberapa kasus yang sudah menunjukkan trend positif.
“Ada beberapa setelah diintervensi berat badannya mulai membaik. Meski begitu, penanganannya masih akan berlanjut, seperti perbaikan gizi. Tapi, jika ada anak stunting dan ada penyakit penyerta, butuh waktu lama untuk memperbaiki pertumbuhannya. Seperti ada penyakit paru , TBC dan hidrocepalus,” tandasnya.
Dia menambahkan, dalam menangani stunting, pihaknya berkolaborasi atau terintegrasi melalui tim percepatan penurunan stunting (TPPS) tingkat Gorontalo.
“Kami DPPKB-P3A selaku sekretariat atau sekretaris dari TPPS itu sendiri telah melakukan upaya-upaya secara koordinatif untuk melakukan upaya-upaya, baik pencegahan, penanganan, secara spesifik, yang melalui intervensi gizi dan secara sensitif melalui intervensi peningkatan kualitas lingkungan, penyediaan air bersih, sanitasi dan kebutuhan dasar lainnya,” jelas Eladona.
Menurutnya, beragam upaya yang dilakukan tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan juga dari masyarakat. Untuk itu, besar harapan Eladona agara masyarakat dalam hal ini keluraga beresiko stunting, untuk tetap memperhatikan pola asuh dan pola tumbuh kembang si anak itu sendiri.
“Karena, totalitas waktu anak tersebut lebih banyak bersama keluarga. Sehingga, apabila kedua upaya ini dilakukan dari pemerintah dan masyarakat itu sendiri, secara bergandeng tangan, tentunya masalah stunting ini akan bisa kita selesaikan secara bersama-sama,” pungkasnya.(*)
Penulis: Rendi Wardani FathanĀ