Hargo.co.id, GORONTALO – Massa aksi yang mengatasnamakan aliansi Tangis Penderitaan Rakyat (Tapera) kembali menggelar aksi di depan Gedung DPRD Kabupaten Gorontalo pada Senin (21/10/2024).
Pantauan media ini, aksi yang mempertanyakan kelanjutan persoalan Dinas Pemerintahan Desa dan Bank Sulutgo tersebut sempat diwarnai aksi saling dorong antara massa aksi dan kepolisian.
Aksi saling dorang tersebut tak terhindarkan saat massa aksi memaksa masuk dan ingin bertemu dengan pimpinan DPRD Kabupaten Gorontalo.
Sementara itu, didalam ruang paripurna dan ruang rapat Dulohupa, pimpinan dan anggota DPRD sementara memimpin rapat dengar pendapat (RDP).
Sawal, selaku jenderal lapangan dalam orasinya mempertanyakan persoalan Dinas Pemdes
yang meminta bantuan sejumlah barang ke Bank Sulutgo dalam rangka memfasilitas untuk menunjang kinerja sistem keuangan desa.
“Kami ingin pertanyakan ke DPRD sejauh ini bagaimana kelanjutan persoalannya, sebagai Lembaga pengawasan,” kata Sawal.
Selang satu jam menunggu, Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Zulfikar Usira dan sejumlah anggota lainnya menerima massa aksi.
Dalam penyampaiannya kepada massa aksi, Zulfikar Usira mengatakan, DPR sebagai lembaga pengawasan sudah berupaya semaksimal mungkin menerima aspirasi masyarakat.
DPRD, kata Zulfikar, menindaklanjuti ha tersebut dengan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara pelapor dari BEM UG dengan pihak Pemdes dan BSG.
“Kami sudah mengundang semuanya melakukan pertemuan dan saat ini menunggu hasil inspektorat,” jelas Zulfikar.
Zulfikar juga meminta maaf pada masa aksi yang menunggu lama dan tidak bisa masuk ke ruangan. Dirinya mengaku sementara menangani aspirasi dari masyarakat.
“Saya atas nama pribadi dan lembaga meminta maaf atas ketidaknyamanan,” pungkas Zulfikar.(*)
Penulis: DeiceĀ