Hargo.co.id, GORONTALO – Penyelenggaraan gerakan pangan murah (GPM) yang dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo disambut antusias oleh warga setempat. Hal ini dikarenakan bahan pokok yang dijual jauh lebih murah dari harga di pasaran.

“Harga yang dijual disini (GPM) sangat murah, jika dibandingkan dengan harga yang biasa kami beli di pasar,” ucap Nita warga Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo ketika diwawancarai usai berbelanja di GPM yang dilaksanakan di Lapangan Padebuolo, Senin (16/10/2023).
Nita sangat bersyukur dengan adanya pelaksanaan GPM tersebut. Menurutnya, GPM bisa membantu dirinya bersama warga lain untuk memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang sangat terjangkau.

“Terima kasih Pak wali kota,” tandasnya.
Pelaksanaan GPM kali ini, Pemerintah Kota Gorontalo melalui Dinas Pangan menyebar 500 kupon kepada warga di Kecamatan Kota Timur.
“Kurang lebih ada 500 kupon yang kita sebar di wilayah sini (Kecamatan Kota Timur),” ucap Kepala Dinas Pengan Kota Gorontalo, Fitri Bagu dan menambahkan banyak komoditas yang dijual di pasar murah. Diantaranya, beras, minyak goreng, cabe dan lain sebagainya.
“Untuk harganya kami jual 50 persen lebih murah dari harga yang ada di pasaran,” tutur Fitri.
Di tempat yang sama, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menambahkan, GPM merupakan agenda yang dilaksanakan Pemerintah Kota Gorontalo dalam rangka peringatan hari pangan sedunia, sebagaimana instruksi Presiden RI Joko Widodo kepada seluruh pemerintah provinsi, KabuPaten dan kota se-Indonesia.
“Ini dilaksanakan di seluruh daerah di nusantara,” tandas Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, ketika memberikan sambutan saat membuka kegiatan tersebut.
Marten mengungkapkan gerakan pangan murah ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat,
agar memperoleh harga-harga kebutuhan pokok sesuai dengan kemampuan masyarakat,
terlebih sekarang ini masih musim kemarau panjang.
“Gerakan pangan murah ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat untuk bisa mendapatkan barang sesuai kemampuannya,” kata wali kota dua periode itu.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan