Hargo.co.id, GORONTALO – Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran pada Rabu (20/9/2023) berjalan biasa saja, tidak ada sesuatu hal yang menarik perhatian.
Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara (Gorut), Hamzah Sidik saat ditemui usai pembahasan mengatakan bahwa pembahasan yang saat ini berlangsung berjalan sebagaimana mestinya.
“Ya pembahasan perubahan saat ini mengalir sesuai dengan mekanisme yang ada. Terkait hal-hal yang menjadi perhatian atau atensi masih belum ada,” ungkap Hamzah.
Lebih lanjut dikatakan bahwa kondisi keuangan daerah saat ini, tentu kita ketahui bersama. Olehnya program-program juga tentu banyak yang harus dipending.
“Kita liat saja mana program yang harus dipending dan mana yang masih bisa jalan. Semua itu kita sesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada,” jelasnya.
Hamzah mengatakan bahwa pihaknya bisa memaklumi terkait dengan penundaan program pembangunan yang ada, dikarenakan kondisi keuangan yang terjadi tersebut.
“Kalau kita di DPRD tentu memahami akan penundaan tersebut, tinggal selanjutnya bagaimana ini disampaikan kepada masyarakat agar mereka paham akan kondisi yang terjadi saat ini,” tegasnya.
Program yang dipending tersebut kata Hamzah termasuk pokir, dan tentunya sudah menjadi tugas
dari wakil rakyat yang akan menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan penundaan tersebut.
“Kalau terkait dengan penundaan pokir, tentu itu sudah menjadi rana kita di DPRD yang akan menyampaikan ke masyarakat agar dapat memaklumi kondisi keuangan daerah saat ini. Namun tentunya kami sadar itu juga membutuhkan proses,” kata aleg Golkar tersebut.
Disisi lain, terkait dengan target pembahasan sendiri, Hamzah menegaskan bahwa mau tidak mau,
perubahan anggaran ini harus selesai sebelum akhir bulan September.
“Target kita sebelum akhir September ini harus sudah selesai dan diparipurnakan,” tandasnya.(*)
Penulis: Alosius M. Budiman