Hargo.co.id, GORONTALO – Persatuan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Cabang Gorontalo, menggelar pelatihan bantuan hidup dasar kepada personil Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Gorontalo, Jumat (22/11/2024), pukul 08.00 Wita.
Pelatihan Bantuan Hidup Dasar yang dipusatkan di Kantor Damkar Kota Gorontalo ini, dibuka langsung Ketua Perdatin Cabang Gorontalo, dr. Romdon Purwanto, Sp. An, KIC, dan dihadiri langsung Sekretaris BNPB Kota Gorontalo, Hendrik Ikoago, S.STP.
Perdatin Cabang Gorontalo, dr. Romdon Purwanto, Sp. An, KIC, menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk memberi bekal kepada para personil yang melakukan penanganan korban bencana alam, tanpa menggunakan bantuan obat-obatan dan tanpa menimbulkan resiko tinggi terhadap korban.
Dirinya mengatakan, dari kebanyakan kasus penanganan bencana alam, para korban biasanya mengalami tekanan jatung akibat panik. Sehingganya, perlu ada penanganan dini dari petugas penyelamat, tanpa menggunakan bantuan obat dan tidak beresiko terhadap korban bencana alam.
“Biasanya, ketika terjadi bencana alam, banyak korban yang panik hingga mengakibatkan tekanan darah cukup tinggi dan beresiko terhadap keselamatan, salah satunya tentang Pijat Jantung yang baik dan benar. Jadi kali ini kami memberikan pemahaman dari segi penanganan medis tanpa bantuan obat-obatan, dan tidak beresiko terhadap korban bencana alam,” kata dr. Romdon Purwanto.
“BHD di tujukan untuk memberikan ketrampilan kepada petugas damkar dan BPBD agar dapat menolong korban bencana saat pertama ditemukan tanpa menggunakan obat obatan. Diharapkan dapat menolong korban sebelum petugas medis datang,” tambah dr. Romdom Purwanto.
Dirinya mengatakan, Gorontalo masuk dalam kategori Ring of Fire tentang bencana, sehingganya, masyarakat dan petugas medis hingga tim evakuasi, wajib mengetahui penanganan dasar korban bencana alam, jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam.
“Saya berharap, pesrta pelatihan bantuan hidup dasar ini, dapat dicermati oleh setiap personil, agar kedepan dapat dipraktekkan secara maksimal di lapangan,” pungkas dr. Romdon Purwanto, Sp. An, KIC.(Jun)