Hargo.co.id, GORONTALO – Perayaan Cap Go Meh menjadi puncak dari serangkaian perayaan tahun baru Imlek 2575 yang dirayakan oleh Warga Tionghoa di Kota Gorontalo, Sabtu (24/2/2023).

Festival yang diikuti oleh masyarakat etnis Tionghoa dan berbagai suku ini menampilkan berbagai atraksi yang sangat menarik. Diantaranya, Tang Sin dan Barongsai.
Menurut kepercayaan, Tang Sin atau Louya merupakan atraksi yang menampilkan orang-orang yang dirasuki oleh roh leluhur yang memberikan berkah dan perlindungan.

Dimana, Tang Sin dapat melakukan berbagai hal yang luar biasa, seperti berjalan di atas api,
menusuk tubuh dengan benda tajam, atau memotong lidah dengan pisau.
Meskipun bukan tradisi yang umum di wilayah ini, namun perayaan Cap Go Meh berhasil menarik perhatian warga Kota Gorontalo dan sekitarnya untuk bergabung dan menyaksikan meriahnya perayaan itu.
Banyak warga dari luar Kota Gorontalo yang datang untuk menyaksikan perayaan Cap Go Meh. Salah satunya adalah Nadia Vega (21). Remaja asal Bone Bolango ini rela datang dari jauh untuk menyaksikan secara langsung festival tersebut.
“Menurut saya, perayaan Cap Go Meh di Gorontalo adalah menghargai keberagaman budaya sangatlah penting,
termasuk perayaan Cap Gomeh di Gorontalo,” kata Nadia saat diwawancarai awak media.
Dirinya berharap atraksi tersebut bisa berlangsung setiap tahunnya sehingga bisa menjadi satu festival yang bisa menambah kekayaan daerah di Gorontalo.
“Saya berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih untuk memastikan semua perayaan agama
dan budaya dihormati dan didukung secara setara,” ujar Mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo itu.
Festival Budaya Cap Go Meh di Gorontalo ini sendiri dimulai dari Klenteng Tulus Harapan Kita dan berakhir di rumah Dinas Walikota Gorontalo.Pawai ini juga dikawal ketat oleh aparat keamanan untuk memastikan kelancaran dan keamanan.(*)
Penulis: Suci Amanah Putri Ligatu
Editor: Sucipto Mokodompis