Hargo.co.id, GORONTALO – Hebat! Itulah kata yang pantas disematkan kepada tim akustik SMA Negeri 2 (SMANDU) Kota Gorontalo. Ya, tim akustik yang bernama thesolid band SMANDU berhasil meraih juara pertama dalam ajang bergengsi Gebyar UMKM tingkat SMA/SMK/SLB se-Provinsi Gorontalo.
Kabar bahagia ini disambut dengan sukacita dan kebanggaan oleh seluruh keluarga besar SMA Negeri 2 Gorontalo, termasuk Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Humas, Sunarsi Dai.
“Tentu saja, keluarga besar SMA Negeri 2 Gorontalo, termasuk saya, sangat senang dan bangga dengan pencapaian siswa-siswi yang tergabung dalam akustik SMANDU ini. Mengingat ini salah satu ajang bergengsi tingkat SMA/SMK/SLB di Provinsi Gorontalo,” ujarnya.
Menurut Sunarsi, persiapan matang menjadi kunci keberhasilan tim ini. Kata dia, pemilihan siswa yang memiliki bakat musik dan vokal menjadi langkah awal. Para siswa ini secara rutin dilatih oleh Guru Seni Budaya, Arvain Damiti.
“Sebenarnya siswa-siswa itu rutin dilatih oleh Guru Seni Budaya yang menjadi pembimbing mereka, Arvain Damiti, selain berlatih di sekolah, mereka juga sering latihan bersama di rumah,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sunarsi Dai yang mengaku awam dalam bidang musik, memberikan apresiasi tinggi terhadap kekompakan tim.
“Menurut pandangan saya yang awam soal musik ya, menurut saya itu mereka sangat kompak dan mereka sudah terlatih
sehingga kekompakan itu terjalin dengan baik dan hanya di poles-poles sedikit oleh pelatih,
oleh pembimbing mereka sudah bisa menampilkan keharmonisan musik itu di atas pentas,” tandasnya.
Dia menambahkan, keikut sertaan, hingga meraih juara pada Gebyar UMKM dinilainya memiliki peran penting dalam pengembangan potensi siswa.
“Menurut saya lomba seperti Gebyar UMKM sangat berperan dalam mengembangkan bakat dan kreativitas siswa. Karena melalui lomba ini, siswa berimajinasi tentang apa dan bagaimana penampilan yang terbaik, kemudian berkreasi, dan penuh percaya diri, serta melatih kerja sama melalui musik akustik,” jelas Sunarsi Dai.
SMA Negeri 2 Gorontalo sendiri memiliki program ekstrakurikuler khusus untuk mengembangkan bakat musik siswa. Dukungan penuh juga diberikan oleh pihak sekolah dan orang tua.
“Iya ada program ekstrakurikuler khusus sekolah yang mengembangkan bakat musik siswa, dan melalui guru seni budaya mereka rutin berlatih, kadangkala siswa yang bermain musik mereka sering latihan di luar sekolah. Dan tentu saja, sekolah dan orang tua siswa sangat mendukung kegiatan tim ini. Sekolah memfasilitasi siswa-siswi latihan, menyiapkan kostum, serta memberikan dukungan penuh saat tampil di atas pentas. Orang tua juga sangat mendukung kegiatan anak-anaknya, sehingga mereka bisa tampil maksimal,” pungkas ibu Sunarsi Dai.
Sementara itu, satu anggota tim akustik SMANDU, Syafila Putri Abdul Latif (vokalis), mengungkapkan bahwa dirinya tak menyangka bisa meraih juara.
“Perasaan saya dan teman-teman tentunya sangat sangat bersyukur dan senang sekali dan tidak menyangka kalau bisa jadi pemenang apalagi pemenang pertama, dan pengumumannya juga lewat online jadi betul-betul kaget,” tuturnya.
Syafila menceritakan awal mula terbentuknya tim akustik ini yang berawal dari keikutsertaan dalam lomba musikalisasi puisi. Beberapa personel tim akustik merupakan anggota dari band sekolah bernama The Solid Band.
“Nah jadi begini saya mau cerita dari awal mula kami terbentuk dan menjadi satu tim itu, setelah kami mengikuti lomba musikalisasi puisi. Jadi kami terbentuk memang sudah dari lama, beberapa bulan kemarin ketika kita menjadi pengisi acara kelas 12 kami sepakat untuk membuat tim band yang kami beri nama The Solid Band. Nah jadi untuk tim akustik ini kami diinfokan dan dibentuk oleh guru seni kalau bagaimana kami mau didaftarkan lomba, karena batas peserta lomba akustiknya hanya 4 orang jadi hanya beberapa dari kami yang diambil dari personil band untuk mengikuti lomba festival akustik ini,” jelasnya panjang lebar.
Untuk diketahui, tim akustik SMANDU beranggotakan Moh. Adriansyah Musim (pemain kajon),
Ahmad Syakri Limonu (pemain bass), Jonathan Abdee Christian Paat (pemain gitar), dan Syafila Putri Abdul Latif (vokalis).
Pada lomba yang dilaksanakan di gebyar UMKM, mereka membawakan lagu wajib “Karawo” dan lagu pilihan “Kota” dari Dere.
“Dan kalau untuk lagu karawo itu sudah memang diwajibkan untuk dibawakan, dan kalau untuk lagu kota dari Dere itu karena memang saya rasa cocok dengan suara saya, saya juga sudah pernah mengcover lagu itu dan lagunya juga sudah saya hafal jadi mudah untuk dibawakan. Dan tentunya kami berlatih dengan keras, dan juga guru seni kami mengaransemen dan menambah improvisasi di lagunya, kami selalu berusaha berlatih untuk menampilkan yang terbaik dan kami sering berlatih selama 5 hari,” ungkap Syafila.
Dalam kesempatan itu, Syafila juga mengaku terinspirasi dari Salma Salsabil Aliyah (pemenang Indonesian Idol Season 12).
Sementara secara kolektif, tim terinspirasi dari band-band besar seperti Dewa, Sheila on 7,
serta band lokal Gorontalo, Sedjiwa dan The Soul.
Selain itu, dia juga mengungkap tantangan terbesar yang dihadapi tim adalah waktu persiapan yang singkat.
“Dan tantangan kami adalah kami harus bisa memanfaatkan waktu latihan selama 5 hari,
yang dimana waktu itu terasa singkat apalagi membawakan 2 lagu dan harus disesuaikan nadanya
dan temponya dan itu dari gitar, kajon, gitar bass dan vokalis,” jelas Syafila.
Ke depan, kata dia, akustik SMANDU memiliki impian untuk mengembangkan band mereka dan tampil reguler di cafe. Syafila juga menekankan pentingnya menikmati proses bermusik dan berkolaborasi dengan teman-teman.
“Nikmati prosesnya. Musik bukan hanya tentang hasil akhir, tapi juga tentang proses belajar dan menikmati setiap langkahnya. Jangan lupa untuk bersenang-senang saat bermusik, dan juga bermusik dengan teman-teman bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memperkaya. Kolaborasi dapat membuka pintu untuk ide-ide baru dan memperluas cakrawala musik,” pesannya.(MG-09)