Hargo.co.id, JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menghelat prosesi wisuda bagi 32 kader bina keluarga balita (BKB) se-Indonesia. 32 kader BKB ini merupakan hasil seleksi dari setiap provinsi yang nantinya akan diplot sebagai agen sosial untuk percepatan penurunan stunting.

Provinsi Gorontalo sendiri diwakili oleh Rukmin Mohamad, salah satu kader BKB asal Kota Gorontalo. Untuk menjadi sebagai kader BKB terbaik hingga mengikuti prosesi wisuda tersebut, tak semudah dibayangkan banyak orang.
Ada banyak tahapan yang harus dilalui kader BKB asal Kelurahan Tenilo itu.

Selain mengikuti kegiatan kelas kelas orang tua hebat selama 11 kali secara hybrid,
Rukmin terlebih dahulu harus melewati proses seleksi di tingkat Provinsi Gorontalo, bersaing dengan kader BKB dari daerah lain.
“Ibu Rukmin juga mengikuti tes wawancara oleh Kepala BKKBN dan tim,” ungkap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kota Gorontalo, Eladona Oktamina Sidiki.
Alumnus IPDN itu mengaku bangga dengan capaian dari Rukmin Mohamad. Terlebih, kata dia, para wisudawan ini dianugerahi penghargaan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
“Penghargaan diberikan langsung oleh Pak Menko PMK pada kegiatan BKKBN Gebyar BKB 1.000 HPK (Hari pertama kehidupan) yang diselenggarakan kemarin (Selasa, 12 Desember 2023),” tandas Eladona.
Bagi Eladona, prestasi yang ditorehkan Rukmin Mohamad adalah sebuah prestasi yang membanggakan bagi Pemerintah Kota Gorontalo. Diharapkannya prestasi tersebut dijadikan sebeuah motivasi oleh kader BKB lain.
“Khusus untuk Ibu Rukmin, saya berharap penghargaan yang diraih dapat diaplikasikan ke tempat tugasnya untuk terus mengadvokasi dan mengedukasi masyarakat akan pentingnya mencegah stunting dengan cara membiasakan PHBS, orang tua rajin membawa balita dan badutanya ke posyandu, termasuk juga ibu hamil. Selain itu, terus memberikan edukasi terkait pola asuh dan perkembangan untuk balita dan baduta,” pungkas Eladona.(*)
Penulis: Rendi Wardani FathanĀ