Hargo.co.id, SULUT – Daratan Dumoga kembali memanas. Dua kelompok masa yang berasal dari Kelurahan Imandi dan Desa Tambun, Kecamatan Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) saling serang.

Dari video yang dipublish Lambe Kawanua Official yang telah beredar luas di media sosial, perkelahian antar kampung (Tarkam) yang dikabarkan terjadi pada Senin (24/7/2023) siang itu, sangat mengerikan. Warga berkelompok terlihat memegang senjata tajam.
Ada yang memegang parang, tombak berukuran panjang, dan jenis senjata tajam lainnya. Masih di video yang sama, terlihat kepolisian yang berupaya meredakan situasi tak bisa berbuat banyak, meski berulang kali membuang tembakan peringatan ke udara. Sebab, kala itu, jumlah masa yang bertikai lebih banyak dibandingkan dengan kepolisian.

Di video lain, namun masih di lokasi yang sama, pihak kepolisian akhirnya mampu mengendalikan situasi. Ini setelah pihak kepolisian membubarkan masa dengan tembakan gas air mata.
Dalam video yang berdurasi kurang lebih 20 detik itu, terekam juga suara teriakan yang mana ada anggota Brimob menjadi korban.
“Anggota Brimob kena komdan,” suara teriakan dalam video.
Ada pula video yang merekam kelompok warga yang akan bertikai di sebuah ruas jalanan raya.
Belum diketahui secara pasti penyebab pertikaian dua wilayah di Dumoga itu. Kini, pihak kepolisian tengah melakukan pengamanan agar tak terjadi Tarkam susulan.
Kejadian yang sama juga pernah terjadi pada Mei 2022 silam. Namun, kala itu yang bertikai bukan warga Imandi dan Tambun, melainkan Desa Toraut Utara, Toraut Tengah dan Doloduo Kecamatan Dumoga Barat nyaris bentrok dengan Desa Kosio Barat Kecamatan Dumoga Tengah.
Pun, di Kecamatan Dumoga Tenggara, antara Desa Konarom dan Desa Osion juga bentrok.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan