Kabar Nusantara

Kapolda Sumut: Restorative Justice Tidak Untuk Semua Perkara

×

Kapolda Sumut: Restorative Justice Tidak Untuk Semua Perkara

Sebarkan artikel ini
restorative justice
Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi. (Foto: Istimewa)

Hargo.co.id, SUMUT – Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menjelaskan terkait penyelesaian perkara dengan restorative justice (RJ).

Berita Terkait:  Kapolda Sambut Kedatangan Irwil II Itwasum Polri di Gorontalo

badan keuangan

Ia mengatakan menekankan, RJ tidak diberlakukan kepada permasalahan apa saja, tetapi hanya yang memenuhi syarat.

Hal tersebut, kata dia, sebagaimana yang ditegaskan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, bahwa RJ harus benar-benar tepat sasaran.

Berita Terkait:  Mario Teguh Terseret Dugaan Kasus Penipuan Rp 5 Miliar

badan keuangan

“Sejatinya kita ingin menghadirkan tadi rasa keadilan yang bisa dirasakan yang kita dorong melalui RJ bisa terwujud,” kata Kapolda, Senin (4/8/23).

“Sehingga bisa dipahami bagaimana masyarakat bahwa restorative justice ini tidak untuk semua perkara,” tambahnya.

Berita Terkait:  Dilepas Sapto Anggoro, Komunitas Penyelam Sukses Bersihkan 600 Kg Sampah Plastik di Perairan Botubarani

Ia berharap, RJ bisa memberikan keadilan di masyarakat.

Hal tersebut sebagaimana aturan dalam Mahkamah Agung (MA), RJ bisa dilakukan kepada perkara yang kerugiannya di bawah Rp.2.500.000.

Berita Terkait:  Ribuan Personel Polri Ikuti Pelatihan Olah Strategi Operasi Mantap Brata

Kapolda juga memerintahkan RJ dilakukan langsung oleh Kapolres dan Kapolsek agar benar benar diterapkan dengan tepat sasaran.

Ia menegaskan, pada jajaran tersebut, persoalan lebih diketahui secara detil karena langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Berita Terkait:  Hari ini, Kasus Penistaan Agama Panji Gumilang Diserahkan ke Kejaksaan

Lebih lanjut dijelaskan Kapolda, jajaran Kapolres dan Kapolsek juga harus melihat tidak hanya dari perspektif hukum, tetapi juga sosial.

Dengan demikian, penyelesaian perkara melalui RJ diharapkan dapat lebih dirasa masyarakat.

Berita Terkait:  Polri Laksanakan TFG, Persiapan Pengamanan KTT-AIS FORUM 2023

Ditambahkan Kapolda, di Sumut sendiri kasus yang diselesaikan secara RJ didominasi oleh kasus perselisihan dan pencurian.

“Banyak hal-hal yang sifatnya perselisihan, kedua pencurian ringan. Itu juga sudah diatur dalam Mahkamah Agung (MA),” kata Kapolda.

Berita Terkait:  Peduli Lingkungan, Polda Gorontalo Lakukan Penanaman 7.500 Pohon

“MA memberikan keputusan bilamana kerugian kurang dari Rp 2,5 juta, kiranya bisa diselesaikan secara restorative justice,” tambahnya.

Belakangan, RJ tersebut direalisasikan oleh Polres Simalungun. Kapolres Simalungun, AKBP Ronald F.C Sipayung menggelar RJ secara massal.

Berita Terkait:  Pengamanan KTT AIS Forum 2023, Polri: Berjalan Aman dan Lancar

Dalam acara tersebut, terdapat 64 perkara yang didamaikan melalui RJ, di mana korban dan terlapor telah saling memaafkan.

Hukuman yang diberikan kepada tersangka adalah kegiatan bakti sosial seperti membersihkan tempat ibadah dan perkantoran.

Berita Terkait:  Ratusan Masyarakat Antusias Ikuti Baksos Pengabdian Alumni Akabri 89

“Restorative Justice dipandang sebagai solusi dalam menyelesaikan masalah antara kedua belah pihak dengan cara mediasi,” ungkap Kapolres.(*)

Rilis: Humas Mabes Polri 

Berita Terkait:  Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Pratama ke-22 Pati Polri