Hargo.co.id, GORONTALO – Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Gorontalo (Kabgor) sejak pagi hari pada Rabu (26/6/2024) membuat sejumlah wilayah terendam air, bahkan beberapa fasilitas, seperti jembatan dan plat dekker putus.
Dari data yang diterima, setidaknya ada tujuh kecamatan se Kabupaten Gorontalo yang terkena banjir, yakni Kecamatan Limboto Barat, Tibawa, Pulubala, Bongomeme, Dungaliyo, Bilato dan Biluhu.
Dari enam kecamatan tersebut, banjir yang paling parah terjadi di Kecamatan Biluhu. Disana ada tiga desa yang terdampak banjir, yakni Desa Lobuto, Biluhu Barat dan Desa Lobuto Barat.
Dimana untuk Biluhu Barat ada 30 kepala keluarga (KK) terdampak, Desa Lobuto sebanyak 49 KK dan Desa Lobuto Timur sebanyak 11 KK.
Di Kecamatan Bongomeme sendiri hanya satu desa yang paling parah yakni desa Dulamayo. Ketinggian air disana, mencapai pinggang orang dewasa.
Di Kecamatan Pulubala ada jembatan yang putus. Jembatan tersebut, terletak di kompleks Pasar Rabu Pulubala. Jembatan putus juga terjadi di Desa Batulayar, Kecamatan Bongomeme dan Kecamatan Dungaliyo. Bukan cuma itu, plat dekker yang menghubungkan Desa Liyoto juga putus.
Camat Bongomeme Susanto Napu mengatakan, saat ini air banjir sudah mulai surut dan berharap tidak akan turun hujan lagi dibagian hulu, agar tidak berdampak dibagian hilir.
“Alhamdulillah, sudah mulai surut airnya dan semoga tidak akan turun hujan lagi dibagian gunung,” ungkap Susanto.
Sementara itu Camat Dungaliyo Ronal mengaku untuk Kecamatan Bongomeme ada satu jembatan yang putus, yakni jembatan bendungan dan sudah melakukan koordinasi dengan balai sungai.
“Akibat jembatan ini, ada enam rumah yang didekat jembatan terkena dampak banjirnya,” jelas Ronal.
Sementara itu gerak cepat langsung dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Gorontalo.
Para pimpinan dan pejabat teras langsung turun meninjau lokasi dan lorban banjir di Desa Hutabohu,
Kecamatan Limboto Barat hingga Kecamatan Biluhu.
Kunjungan tim reaksi cepat Pemkab Gorontalo dipimpin Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto. Dia didampingi Asisten III Haris Tome dan Kepala BPBD Udin Pango. Mereka ingin memastikan penanganan darurat berjalan lancar dan memberikan dukungan langsung kepada warga terdampak.
Dalam kunjungan tersebut, Wabup Hendra Hemeto menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya maksimal untuk membantu masyarakat yang terkena dampak bencana.
“Kami hadir di sini untuk memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan kebutuhan mendesak warga segera terpenuhi, kami juga akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk penanganan jangka panjang guna meminimalisir dampak banjir bagi masyarakat,” jelas Hendra.
Selain itu, Hendra Hemeto juga memastikan bahwa tim medis dan bantuan logistik akan dikerahkan
ke lokasi terdampak untuk memberikan pelayanan kesehatan dan kebutuhan pokok bagi warga.
Ia menginstruksikan instansi terkait untuk selalu siap siaga dan tanggap dalam menghadapi bencana.
“Kita harus memastikan bahwa semua pihak terkait, baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan, selalu siap dalam menghadapi situasi darurat seperti ini. Tidak hanya itu, pemerintah desa juga harus hadir dan terlibat langsung dalam penanganan bencana,” tegasnya.
Wabup Hendra juga meminta agar koordinasi antara instansi terkait dapat ditingkatkan guna mempercepat proses penanggulangan banjir. Ia menekankan bahwa pemerintah harus selalu hadir dan memberikan bantuan nyata kepada masyarakat yang terdampak bencana.(*)
Penulis: Deice