Hargo.co.id, GORONTALO – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Kota Gorontalo mengalami inflasi bulanan sebesar 2,22 persen pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025.
Kepala BPS Kota Gorontalo, Sri Dewi Monoarfa mengatakan, ada lima komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi bulan Maret 2025. Yaitu, kata dia, tarif listrik yang memberikan andil 1,37 persen, cabai rawit 0,55 persen, bawang merah 0,18 persen,
“Kemudian ikan layang atau ikan benggol 0,11 persen, dan ikan cakalang atau ikan sisik 0,08 persen,” ucap Sri Dewi dalam press release berita resmi statistik yang disiarkan melalui channel YouTube BPS Kota Gorontalo pada Selasa (8/5/2025).
Sri Dewi juga menerangkan bahwa pada Maret 2025, Kota Gorontalo mengalami inflasi tahunan sebesar 0,8 persen dibandingkan Maret 2024.
“Inflasi y-on-y Kota Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada tiga kelompok pengeluaran menjadi penyumbang utama inflasi,” kata Dewi.
Tiga kelompok pengeluaran tersebut adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,86 persen. Kemudian kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,63 persen. Selanjutnya, kelompok pakaian dan alas kaki dengan andil 0,20 persen.
Pun begitu, kata Sri Dewi, inflasi Kota Gorontalo masih tergolong aman.
“Walaupun kita mengalami inflasi, tapi inflasi kita masih terkendali dan masih berada di range yang masuk target,” tutupnya.(MG-10)