Hargo.co.id, GORONTALO – Pelaksanaan mutasi kepala sekolah (Kepsek) yang dilaksanakan secara besar-besaran oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Gorontalo belum lama ini, mendapat sorotan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Ketua Komisi l DPRD Kabgor, Syarifudin Bano mengungkap aspirasi dari sejumlah warga di Kecamatan Mootilango yang mempertanyakan kepindahan dari kepala sekolah di SMP 1 Mootilango ke SMP 6 Mootilango.
Pertanyaan dari warga ini, hanya mendapat jawaban yang mengecewakan dari OPD terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan.
Menurut Syarifudin Bano, selama ini kami tidak pernah mencampuri kebijakan pemerintah daerah,
terkait siapa dan ditempati siapa, tetapi kami meminta juga untuk memperhatikan kinerja orang per orang,
dimana ada kepsek berprestasi dan bisa membangun sekolah itu menjadi lebih baik dan berprestasi sebagai guru penggerak
justru dedikasinya selama ini hanya dihargai dengan dipindahkan ke sekolah yang sangat jauh.
“Memang kita tahu bermasalah sekolah yang terpencil dan terbelakang dan jawaban dari dinas itu sudah sesuai dengan aturan Permen seakan-akan melegalkan guru berprestasi dan setelah berprestasi akan dibuang jauh. Jadi kalau saya jadi guru atau kepala sekolah tak perlu susah-susah berprestasi kalau pada akhirnya dihargai dengan dibuang kedaerah lebih jauh dan tertinggal,” ketus Syarifudin.
Lanjut dikatakan politisi Demokrat ini, dengan kejadian ini justru berimbas pada guru dan kepala sekolah
untuk tidak berkreatifitas atau berprestasi lagi, karena takut Ketika punya ide atau gagasan hingga berprestasi
dan setelah berprestasi justru akan dibuang kewilayah lebih jauh lagi.
“Sesuai peraturan Menteri Pendidikan yang mana yang melegalkan orang yang berprestasi kemudian dibuang begitu jauh,” sesal aleg tiga periode ini.
Ia menambahkan, sebelum SMP Negeri 1 Mootilango ini bermasalah, kepsek yang lama
meninggalkan hutang yang cukup banyak dan dibawah kepemimpinan Kepsek Slamet akhirnya sekolah menjadi bagus.
Tak hanya itu, siswa-siswanya pun mulai berprestasi. Sayangnya, prestasi itu dihargai dengan memindahkan Kepsek Slamet ke sekolah yang jauh dan terbelakang.
“Harusnya kalau sudah berprestasi dipindahkan ke sekolah yang lebih baik lagi atau ke dinas Pendidikan menjadi pengawasan, bukan seperti saat ini yang sama saja membubuh karakter seseorang, karena jelas diakui mengikuti peraturan Menteri jika berprestasi akan dipindahkan ke tempat lebih jauh dan mengalami ketinggalan,” sesalnya.(*)
Penulis: Deice