Gorontalo

Rudy Salahuddin: Penduduk Miskin Gorontalo Turun, Garis Kemiskinan Meningkat

×

Rudy Salahuddin: Penduduk Miskin Gorontalo Turun, Garis Kemiskinan Meningkat

Sebarkan artikel ini
Rudy Salahuddin_ Penduduk Miskin Gorontalo Turun, Garis Kemiskinan Meningkat
Rudy Salahuddin saat mengikuti Rapat Koordinasi Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 Regional IV wilayah Sulawesi yang dipimpin Menko PMK Muhadjir Effendy, Kamis (8/8/2024). (Foto: Diskominfotik)

Hargo.co.id, GORONTALO – Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menyebut persentase penduduk miskin di daerah itu mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Berita Terkait:  Grand Model Indonesia 2023, Delegasi Gorontalo Harumkan Nama Daerah

badan keuangan

Hal itu dipaparkan Rudy Salahuddin dalam Rapat Koordinasi Upaya Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem 2024 Regional IV wilayah Sulawesi yang berlangsung secara virtual pada Kamis (8/8/2024).

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy serta sejumlah kepala daerah lain.

Berita Terkait:  Kelahiran Tak Direncanakan Berpotensi Stunting

badan keuangan

“Kami laporkan persentase penduduk miskin di Provinsi Gorontalo pada Maret 2024 adalah 14,57 persen atau turun 0,58 persen dari Maret 2023,” kata Rudy Salahuddin dalam keterangannya.

“Jumlah penduduk miskin otomatis turun sesuai dengan persentase, namun garis kemiskinan ini yang meningkat,” lanjutnya.

Berita Terkait:  Hadiri Simulasi Sispamkota, Penjagub Apresiasi Kesiapan Polda Gorontalo Amankan Pemilu 2024

Rudy menjelaskan, kemiskinan ekstrem di Gorontalo didominasi oleh anggota rumah tangga lebih dari lima orang setiap rumahnya.

Dimana, rata rata usia kepala rumah tangga 46 tahun serta kepala rumah tangga perempuan di angka 7,83 persen.

Berita Terkait:  Cabai Rawit, Beras, Rokok dan Tomat Pengaruhi Inflasi Kota Gorontalo

Sedangkan jumlah kemiskinan ekstrem didominasi oleh warga tidak tamat SD atau hanya sekolah SD.

“Jadi, kalau kita bedah lagi ke dalam ini adalah para petani yang juga tidak memiliki lahan dan lain sebagainya. Inilah penyebab masih tingginya garis kemiskinan ekstrem yang ada di Provinsi Gorontalo,” jelasnya.

Berita Terkait:  165 Guru SMA di Gorontalo Kena TGR Nyaris Rp 800 Juta, Dikbud Klaim Hanya Lebih Bayar

Menyikapi kondisi tersebut, kata Rudy, kedepannya intervensi Pemprov Gorontalo tidak hanya akan mendorong keluarga miskin ekstrem di desil 1 dan desil 2, tetapi juga ingin melihat bahwa ada kantong-kantong kemiskinan yang memang terpadu.

“Entah itu kantong stunting, tingkat perceraian muda dan pernikahan muda,” kata Rudy Salahuddin.

Berita Terkait:  Penanganan ODGJ Butuh Kolaborasi Lintas Sektor

“Ini yang menjadi konsen kami, bagaimana kita menurunkan kemiskinan ekstrem dan juga untuk mencegah miskin baru ke depannya,” tuturnya.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy menyebut penurunan kemiskinan ekstrem di suatu daerah ditentukan kreativitas dan inovasi pimpinan daerah.

Berita Terkait:  Fasilitas Pengelolaan Limbah B3 Medis Kini Ada di Gorontalo

Menurutnya, antara kreativitas dan inovasi adalah dua hal yang berbeda tapi tidak dapat dipisahkan.

kreativitas adalah cara berpikir sementara inovasi adalah cara bertindak.(Rilis)