Gorontalo

TGR Sertifikasi: Guru-guru Komplain, Inspektorat Sebut Tetap Harus Ganti Rugi

×

TGR Sertifikasi: Guru-guru Komplain, Inspektorat Sebut Tetap Harus Ganti Rugi

Sebarkan artikel ini
TGR Sertifikasi_ Guru-guru Komplain, Inspektorat Sebut Tetap Harus Ganti Rugi
Ilustrasi TGR. (Foto: Klikhukum.id)

Hargo.co.id, GORONTALO – Tuntutan ganti rugi (TGR) atas pembayaran tunjangan profesi guru (TPG) atau yang sebelumnya lebih dikenal sertifikasi di sejumlah SMA sederajat di Gorontalo menuai reaksi dari para tenaga pendidik yang kena TGR itu.

Berita Terkait:  Penjagub Luncurkan Gorontalo Half Marathon 2024

Kuat dugaan para guru, TGR terjadi lantaran validator yang mengurus absensi para guru. Sebab, mereka merasa telah bekerja sesuai ketentuan. Selain itu pula, beban kerja yang sudah dipenuhi.

“Menurut saya pribadi, yang seharusnya bertanggung jawab dalam masalah TGR ini adalah validator. Sebab, dari hasil temuan BPK, dari hasil Siransija kami tidak terisi apa- apa, padahal saya sedang cuti sakit,” ungkap Laila Abdjul, Guru SMK 1 Gorontalo, dikutip dari Dulohupa.id.

Berita Terkait:  Dana Desa Harus Dioptimalkan untuk Pemberdayaan Masyarakat

Berbeda dengan Laila, Sakina Hamid, guru SMK 2 Limboto menilai, temuan TPG tersebut, dampak dari kurangnya sosialisasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Gorontalo terkait aturan soal TPG.

“Ketika tiga hari kita sakit, kita diharuskan urus cuti. Itu kita tidak tahu dan validator juga tidak tahu, bahkan tidak ada sosialisasi untuk itu. Sosialisasi dilaksanakan nanti pada bulan Mei 2004,” keluh Sakina.

Berita Terkait:  Provinsi Gorontalo Kembali Ketambahan Blangko KTP Elektronik

“Makanya data kami yang ada di dinas dan BKD itu berbeda. Untuk itu, kami minta agar operator aplikasi absesnsi itu lewat satu pintu saja. Jangan lagi merujuk ke BKD, karena BKD tidak tahu tentang aktiitas kami para guru. Kami juga para guru meminta jika ada aturan baru tolong disosialisasikan kepada kami agar tidak terjadi hal seperti ini yang merugikan kami para guru,” tambah Sakina.

Senada dengan Sakina, Rahmawati Polontalo menegaskan, kondisi yang terjadi saat ini, sangat merugikan para guru. Tidak hanya soal finance, menurutnya, kerugian juga dari sisi reputasi.

Berita Terkait:  Penjagub Buka Bersama dan Serahkan Hibah Rp 100 Juta di Masjid An-Nur

Karena, tambah Sakina, adanya sanksi TGR otomatis paradigma dikalangan masyarakat para guru telah melanggar aturan.

“Pada hakekatnya kami keberatan dengan TGR ini, karena kami dinyatakan TGR namun tidak sesuai konsekuensi dari TGR itu sendiri. Semoga Diknas dan BPK memperhatikan permintaan kami yang sebetulnya bukan guru-guru yang melanggar disiplin dapat terbantu dengan sistem yang ada,” ujarnya.

Berita Terkait:  Bangun Gorontalo, RG dan GI Sepakat Lepas Baju Partai

TGR TPG sendiri terungkap dari laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan Gorontalo pada bulan Mei 2024. Dimana, terdapat temuan pembayaran TPG pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo yang tidak memenuhi beban kerja.

Sementara itu pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo menyebut, telah melakukan sejumlah upaya agar para guru tidak terkena TGR.

Berita Terkait:  Dukcapil PMD Provinsi Gorontalo Komit Dukung Pilkada Serentak

“Yang kami lakukan yang pertama adalah selama proses pemeriksaan kami melakukan asistensi pada guru-guru untuk memastikan bahwa alasan mereka dapat disampaikan dengan baik dan disertakan dengan bukti-bukti yang lengkap agar dapat meyakinkan pemeriksa,” tandas Siti Lahidjun selaku Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dikbud Provinsi Gorontalo.

Yang kedua, lanjut Siti, pihaknya sudah melakukan pembelaan. Namun, kata dia, dari segi regulasi, legalitas formal, dan sebagai ASN harus patuh.

Berita Terkait:  Pemprov Gorontalo Ajak Kader Ansor dan Banser Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu 2024

Terpisah, PPUPD Muda Inspektorat Provinsi Gorontalo, Dedi Muji mengatakan, temuan BPK sudah bersifat final dan wajib ditindaklanjuti.

Mereka merasa sudah sesuai ketentuan, dari hasil pemeriksaan masih ada temuan, pemeriksaan itu ada dua.

Berita Terkait:  Hari Kedua Idul Adha, Penjagub Rudy Silaturahmi ke Tokoh Masyarakat

Yaitu, pemeriksaan internal dan pemeriksaan eksternal, dan kali ini temuan itu dari hasil pemeriksaan BPK.

Sehingga, ucap Dedi, mau tidak mau, suka atau tidak suka, TGR tetap harus dibayarkan.

Berita Terkait:  Gorontalo Alami Deflasi di Desember 2024, Rudy: Ekonomi Kita Berangsur Membaik

“Selama kita masih menerima hasil dari keuangan negara atau kita mengelola keuangan negara, potensi temuan itu pasti ada. Makanya kalau sudah kena temuan, kita harus membayar,” pungkas Dedi Muji.(*)

Penulis: Rendi Wardani Fathan 

Berita Terkait:  Sekdaprov Lepas Kontingen Pramuka Gorontalo Ikut Rainas Ke-XII