Legislatif

Ali Dj Polapa Tutup Usia, DPRD Kabgor Berduka

×

Ali Dj Polapa Tutup Usia, DPRD Kabgor Berduka

Sebarkan artikel ini
Ali Dj Polapa
Nampak Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo saat memimpin prosesi pemakaman yang dihadiri oleh seluruh aleg DPRD Kabupaten Gorontalo. (Foto: Deice/HARGO)

Hargo.co.id, GORONTALO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo berduka, atas meninggalnya ketua komisi ll Ali Dj Polapa. Almarhum meninggal di Rumah Sakit Aloe Saboe, Kota Gorontalo, Rabu (20/9/2023) sekitar pukul 01.05 Wita.

Berita Terkait:  Jangan Bangga dengan WTP, Daud: Banyak Catatan BPK yang Harus Diseriusi

Almarhum disemayamkan di rumah duka Desa Upomela, Kecamatan Bongomeme, Kabupaten Gorontalo, Rabu (20/9/2023).

Pemakaman almarhum dilaksanakan secara kedinasan oleh DPRD Kabupaten Gorontalo dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Syam T Ase, serta dihadiri oleh seluruh anggota legislatif. Tampak juga hadir Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo, Sekda Roni Sampir dan ribuan pelayat lainnya.

Berita Terkait:  Syarifudin: Kemenangan Prabowo-Gibran Diharap Bisa Berdampak Positif untuk Daerah

Ketua Fraksi PAN Ningsih Nurhamidin mengaku sangat kehilangan sosok seorang sahabat. Bagi Ningsih, almarhum adalah pimpinan yang bijaksana saat dirinya menjabat sebagai ketua komisi ll.

Ningsih menceritakan, dirinya masih sempat melakukan komunikasi dengan almarhum. Bahkan, kata Ningsih, mereka masih sempat makan kue dan nasi kuning bersama sembari menunggu pembahasan anggaran perubahan. Namun, saat pembahasan lanjutan almarhum sudah tidak hadir karena dalam kondisi sakit.

Berita Terkait:  Pansus LKPJ DPRD Gorut Segera Tindak Lanjuti Hasil Paripurna

“Kehilangan teman, saudara dan tentunya pimpinan kami di komisi ll, beliau orang yang sangat baik,” ungkap Ningsih.

Hal yang sama juga diakui oleh aleg fraksi PDIP Asni U Menu. Asni tak menyangka secepat itu pimpinan partai sekaligus pimpinan fraksi mereka pergi.

Berita Terkait:  KUR Belum Cair, Petani Jagung di Gorut Kesulitan Beli Pupuk

“Memang sejak sebulan ini beliau sempat mengeluh sakit maag akut dan sempat menelpon saya, hari sabtu untuk menggantikan beliau untuk hadir dalam pembahasan RAPBD-P dari fraksi PDIP, karena pelaksanaan pembahasan akan segera dilakukan dan tinggal fraksi PDIP yang belum ada perwakilannya,” ungkap Asni.

Asni mengatakan, beliau masih sempat di rawat di RSAS dengan kondisi sesak, tetapi ternyata sang maha kuasa berkehendak lain.

Berita Terkait:  Bahas Potensi Pajak dan Retribusi, Pansus DPRD Gorut Rapat Bersama OPD Teknis

“Kami semua sayang kepada beliau, namun Allah lebih sayang beliau. Beliau adalah salah seorang pimpinan yang sangat baik, bijaksana, namun juga tegas,” isak Asni.

Sementara itu ketua DPRD Syam T Ase mengaku sangat kehilangan sosok yang tegas dalam memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi masyarakat.

Berita Terkait:  Kelanjutan Jalan Bypass Arah Molingkapoto Dipertanyakan

“Kami sama-sama memulai karir di DPRD di tahun 2009, sama-sama bersaing dari dapil Batudaa cs, beliau sosok pengayom, bijaksana dan sangat ramah pada siapapun, walaupun dibalik itu beliau punya sifat yang tegas dalam memperjuangkan aspirasi warga,” ungkap Syam.

Syam tak lupa mendoakan agar beliau dapat diterima di tempat terbaik disisi sang maha pencipta.
Berita Terkait:  Zulfikar Usira Apresiasi Dedikasi TNI

“Beliau orang baik, selalu ada untuk rakyat dan mengabdi sepenuhnya untuk kepentingan rakyat, kami DPRD sangat kehilangan beliau,” pungkas Syam.

Almarhum sendiri yang lahir pada tanggal 26 Februari 1964 dan menutup usia di 59 tahun. Almarhum merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara. Sebelum menjadi anggota legislatif selama tiga periode, Ali Dj Polapa pernah menjadi Kepala Desa Upomela, Kecamatan Bongomeme.

Berita Terkait:  Pansus LKPJ DPRD Gorut Gelar Rapat Perdana

Selain menjabat sebagai ketua komisi II DPRD Kabupaten Gorontalo, almarhum juga dipercayakan untuk menjadi Ketua DPC PDIP Kabupaten Gorontalo, Ketua Fraksi PDIP Kabupaten Gorontalo.

Semasa hidup, almarhum telah banyak memberikan kontribusi untuk daerah. Dedikasinya mengabdikan diri pada rakyat membuat almarhum diberikan penghargaan gelar adat Ta Lo’o-Lo’opo to bubaya yang berarti putra terbaik yang telah mengabdikan dirinya untuk negara.(*) 

Berita Terkait:  Perayaan 1 Muharram di Pohuwato Dinilai Berlebihan, Pemda Bukan Ormas Keagamaan

Penulis: Deice