Penderitaan warga di desa terpencil Pinogu terhadap akses jalan seperti tidak ada habisnya. Setelah insiden jenazah yang diangkut menggunakan ojek terungkap pada April 2023 lalu.
Kali ini, kisah pilu kembali dirasakan seorang ibu rumah tangga bernama Zahar Bina (55) warga Desa Bangio Kecamatan Pinogu.
Dia harus ditandu hingga diangkut naik ojek untuk datang berobat ke rumah sakit.
ROY TILAMEO – PINOGU
Hargo.co.id, GORONTALO – Tandu berukuran sekitar dua meter telah dipersiapkan di depan Puskesmas Pinogu Ahad (13/8/2023) sekira pukul 08.00 Wita.
Tandu itu digunakan untuk mengangkut Zahar Bina yang hendak dirujuk ke RS Toto Kabila.
Sebelum ditandu, petugas medis Puskesmas Pinogu terlebih dahulu memasang kateter hingga infus ke tubuh Zahar Bina.
Pasalnya, kondisi umum Zahar sudah kritis, yakni tidak bisa buang air besar dan kecil. Selain itu, kedua kakinya sudah tidak bisa digerakkan lagi karena lumpuh dan sakit.
Setelah separuh perjalanan, Zahar Bina diangkut menggunakan sepeda motor ojek.

Di belakang Zahar Bina ada salah seorang aparat Desa Pinogu berboncengan bersamaan di ojek untuk menahan Zahar agar tidak terjatuh dari motor.
Di beberapa titik ruas jalan yang sangat parah, ada sejumlah warga yang membantu mendorong sepeda motor tersebut agar bisa berjalan dan tidak roboh.
Menuju ke RS dengan ojek menjadi satu-satunya cara cepat untuk sampai ke pusat Kabupaten Bone Bolango.
Kondisi itu lantaran infrastruktur jalan di daerah yang dipimpin Bupati Hamim Pou itu tidak memadai, atau tidak memungkinkan untuk dilalui kenderaan roda empat.
Kepala Puskesmas Pinogu Suparjan Petasule saat dikonfirmasi mengungkapkan, pasien dirujuk dengan diagnosa general weakness ec low intake (lemas).
Sebelumnya pasien muntah-muntah dan sudah diberikan terapi.
“Kondisi pasien itu kakinya cedera, sudah sempat di observasi kurang lebih satu minggu, namun karna tidak ada perubahan dan kondisi pasien yang sudah lemas, jadi terpaksa harus di rujuk, sebab pasien sudah komplikai,” jelas Suparjan dikutip dari Gorontalopost.id.
Diungkapkan Suparjan, Zahar Bina mengalami penyakit kelumpuhan dan hanya tinggal di tempat tidur itu sudah cukup lama.
Adapun tindakan yang dilakukan pihak puskesmas yakni pemasangan kateter, infus.
Hanya saja kondisi umum pasien memburuk sehingga harus dirujuk. Kendalannya kaki pasien tidak bisa digerakan dan terasa perih jika digoyang.
“Pasien tiba pukul 14.00 wita di RS Toto Kabila setelah perjalanan enam jam.
Saat ini masih dalam perawatan medis, kekinian kondisi umum pasien tetap belum bisa buang air kecil dan besar,” tandas Suparjan.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo dr Anang Otoluwa mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat bersama Direktur RS Toto Kabila, Kadis Kesehatan Bonbol, dan dokter yang ada Pinogu untuk tindak lanjut peningkatan layanan Puskesmas Pinogu, pemanfaatan Tele medicine, sehingga kasus-kasus seperti ni bisa tertangani dengan baik.
“Semoga permasalahan khususnya mengenai layanan kesehatan di Pinogu segera mendapatkan solusi terbaik,” tutup Anang. (*)