Hargo.co.id, GORONTALO – Hasil pekerjaan infrastruktur proyek yang dibiayai dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) Pemerintah Kota Gorontalo, yang proses perencanaan hingga pembangunanya di era Marten Taha, dinilai berkualitas.
Penilaian tersebut, bukan dilakukan internal Pemerintah Kota Gorontalo. Namun, oleh PT. Arkonim Engineering Manggala Pratama selaku konsultan yang dipercaya PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) untuk melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) pekerjaan proyek PEN yang telah rampung, di setiap daerah.
“Hasil Monev kita, kualitas infrastrukturnya bagus,” ungkap Teguh Imanullah, ahli infrastruktur PT. Arkonim Engineering Manggala Pratama, ketika diwawancarai awak media melalui sambungan telepon aplikasi WhatsApp, Jumat (4/10/2024).
Infrastruktur yang dinilai berkualitas itu, yakni pusat kuliner Kalimadu, Jalan Panjaitan, peningkatan sistem penyediaan air minum (SPAM) Botu dan Tanggilingo, RSUD Otanaha, drainase di Kecamatan Kota Timur dan berbagai proyek PEN yang telah tuntas diselesaikan.
Teguh menegaskan, penilaian yang dilakukan pihaknya, tidak hanya berdasarkan pengamatan. Namun, kata dia, berdasarkan indikator penilaian kualitas sebuah infrastruktur.
Penilaian, lanjut Teguh, juga diperkuat dengan wawancara warga masyarakat Kota Gorontalo.
“Pendapat warga yang kita wawancara tentang SPAM, bahwa air yang diterima baik dan lancar. Kemudian drainase di Kota Timur, itu masih ada keluhan, karena ada genangan di jalan. Namun, genangan itu, kita amati mungkin terkait inlap air yang tidak lancar dan kurangnya kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah di saluran,” ujar Teguh.
“Begitu juga Kalimadu, hasil wawancara kami dengan warga sudah bagus. Pedistrian, food court dan tempat berkumpul warga sangat bagus. Hanya saja, sesuai dengan pengamatan kami tinggal ditata lagi pedagang yang ada disitu,” ungkap Teguh.
Selain hasil pengerjaan infrastrukturnya berkualitas, proyek PEN di Kota Gorontalo juga sangat dirasakan warga dari sisi ekonomi. Ya, berdasarkan pengakuan M. Halil, tenaga ahli ekonomi PT. Arkonim Engineering Manggala Pratama, pendapatan warga mengalami peningkatan pasca proyek PEN tuntas dikerjakan.
Bahkan, kata dia, proyek revitalisasi kawasan pusat perdagangan yang belum rampung, mampu meningkatkan penghasilan pedagang kecil.
“Di kawasan perdagangan, ada penjual umbi-umbian, omzet mereka naik. Kalau dulu hanya Rp 1 juta, sekarang naik menjadi Rp 1,2 juta. Begitu juga pedagang LPG, dulu di kisaran Rp 800.000 sampai dengan Rp 1 juta, kini meningkat jadi Rp 2 juta,” beber M. Halil yang melakukan Monev langsung di lapangan.
M. Halil juga mengatakan, untuk peningkatan ekonomi dari sisi pekerjaan infrastruktur, khususnya pendapatan tukang, masih akan dianalisa pihaknya. Termasuk pula dengan pendapatan pelaku usaha yang menjual material untuk digunakan pembangunan proyek.
“Pada intinya, PDRB Kota Gorontalo makin baik setelah proyek PEN selesai dikerjakan,” tandas M. Halil.
Sementara itu, menurut penilaian sejumlah kalangan, baiknya kualitas pembangunan infrastruktur proyek PEN dan sangat bermanfaat untuk kesejahteraan warga, tak lepas dari polesan Marten Taha ketika menjabat Wali Kota Gorontalo.
Apalagi, dana PEN yang diperoleh Pemerintah Kota Goronalo tak dikenakan bunga, berbeda dengan pemerintahan lain yang ada di Provinsi Gorontalo.(*)
Penulis: Rendi Wardani Fathan