Hargo.co.id, GORONTALO – Seorang nelayan asal Desa Bulango Raya, Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) hilang saat melaut di perairan Sulawesi.

Hingga pukul 18.10 Wita, korban belum ditemukan oleh tim SAR Gabungan.
Korban bernama Yunus Dulamino (46). Terinformarsi, dia melaut sejak Rabu (22/01/2024) sekitar pukul 07.00 Wita bersama dengan dua temannya menggunakan perahu masing-masing.

Yunus dan dua sahabatnya pergi memancing di perairan dekat Pulau Hulawa atau Pulau Lampu. Saat tengah malam, ketiga nelayan ini beristirahat di Pulau Lampu dan pada dini hari turun lagi melaut.
Sekitar pukul 07.00 Wita pada Kamis (23/1/2025), kedua teman korban melihat perahu korban bergerak berputar putar.
Penasaran dengan apa yang terjadi, dua rekan korban tersebut mendekat dan ternyata mereka mendapati perahu korban dalam keadaan kosong dan mesin masih hidup, sehingga perahu tersebut terus bergerak sendiri.
Kedua rekannya berinisiatif mencari keberadaan korban sambil menunggu perahu tersebut berhenti karena kehabisan BBM.
Usaha pencarian awal tersebut tidak membuahkan hasil, dan setelah perahu berhenti, rekan korban kemudian menarik perahu korban menuju Desa Bulango Raya dan melaporkan kejadian tersebut kepada aparat desa.
Korban diperkirakan terjatuh dari perahunya, karena makanan korban masih utuh dan terbuka seperti akan segera dimakan, serta perlengkapan lainnya juga masih lengkap.
Atas laporan rekan korban tersebut, Sekdes Bulango Raya, Amir Ismail sekitar pukul 13.30 meneruskan laporan yang diterimanya ke Pos SAR Gorut.
Laporan tersebut kemudian segera ditindak lanjuti sebagaimana yang disampaikan oleh Analis SAR, Ibrahim Adam saat ditemui usai melakukan pencarian sekitar Pukul 18.00 Wita.
“Laporan siang tadi kami terima sekitar pukul 13.00 Wita dan setelahnya kami langsung lakukan persiapan dan pukul 14.00 Wita kami langsung melakukan aksi pencarian,” ungkapnya.
Hari pertama pencarian, tim SAR Gabungan menurunkan 1 unit RIB yang berangkat dari Pelabuhan Kwandang,
dan 1 unit perahu karet yang berangkat dari pantai Bulango Raya serta didukung juga dengan 3 unit perahu nelayan yang ikut membantu pencarian.
“Personilnya dari BASARNAS termasuk ABK BASARNAS, TNI AL TNI AD, Polsek Kwandang dan masyarakat,” tegasnya.
Lanjut dikatakan oleh Ibrahim bahwa pencarian hari pertama yang dilakukan belum mebuahkan hasl.
Disisi lain tim terkendala dengan cuaca, selain hujan, juga angin dan ombak.
“Nanti kami akan melakukan evaluasi hasil dari hari pertama dan juga mempelajari lagi kondisi serta cuaca dan arus. Karena ini sangatlah penting dalam menerapkan metode pencarian dan dugaan lokasi,” jelasnya.
Untuk waktu pencarian korban ditetapkan selama seminggu sejak pihak BASARNAS menerima laporan.
Sementara itu, Kepala Desa Bulango Raya, Kisman Noe yang berada di Posko SAR mengatakan bahwa
memang saat ini kondisi cuaca tidak bersahabat, sehingga dirinya menghimbau kepada warga masyarakat
agar selalu memperhatikan cuaca ketika hendak turun bekerja entah itu melaut maupun di darat.
“Tentunya saya prihatin dengan kejadian ini, untuk itu saya menghimbau selaku pemerintah desa
agar masyarakat selalu berhati hati dalam beraktivitas dan juga memperhatikan cuaca,” tandasnya.(Alosius)