Legislatif

Fitri Kesal, Potensi PAD Sektor Peternakan Gorut Tak Dikelola dengan Baik

×

Fitri Kesal, Potensi PAD Sektor Peternakan Gorut Tak Dikelola dengan Baik

Sebarkan artikel ini
Persoalan Ketersediaan Air Bersih di Gorut_ Banyak Pipa yang Sudah Uzur dan Karatan - PAD
Aleg DPRD Gorut, Fitri Yusup Husain.

Hargo.co.id, GORONTALO – Aleg PKS, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara (Gorut), Fitri Yusup Husain menyayangkan atas tidak maksimalnya pegelolaan sumber pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor peternakan.

Berita Terkait:  DPRD Gorut Terima Draft Rancangan APBD 2024

Dalam perbincangannya dengan awak media ini, Fitri yang baru saja selesai melaksanakan rapat evaluasi bersama dengan Komisi II DPRD Gorut mengatakan, untuk PAD yang bersumber dari peternakan sampai saat ini baru mencapai Rp. 200 ribu.

hari keluarga nasional

“Hal ini tentu berbanding terbalik dengan kondisi yang kita lihat di lapangan. Gorut memiliki tempat untuk perdagangan hewan, bukan saja perdagangan tradisional, namun lebih dari itu,” ungkapnya.

Berita Terkait:  Nunggak Gaji Karyawan, PT. Tjakrindo Diadukan ke DPRD Kabgor

Apa yang dikatakan oleh Fitri tersebut memang tidak salah, karena dari pantauan awak media ini, di Kecamatan Kwandang saja, terdapat beberapa lokasi entah itu peternakan atau karantina sapi, seperti yang ada di Desa Leboto yang dari baunya saja sudah dapat diketahui.

Tak hanya itu, ada juga yang berada di Desa Cisadane. Hal tersebut menandakan bahwa ada aktivitas jual beli sapi berskala menengah ke atas.

Berita Terkait:  Triwulan I akan Berakhir, OPD di Gorut Belum Melaksanakan Kegiatan Fisik

Lanjut dikatakan Fitri, pengiriman sapi ke luar pulau, seperti ke Kalimantan itu terjadi di Gorut.

“Hanya saja, dari aktivitas ini, daerah tidak memperoleh apapun. Padahal, lokasinya di Gorut,” tegas Fitri.

Berita Terkait:  Turnamen Domino Sahabat Beni Nento Resmi Dibuka, Rebutkan Total Hadiah Jutaan Rupiah

Selain pengiriman, Gorut juga ungkap Fitri, menjadi lokasi karantina.

“Di daerah lain, dari aktivitas perdagangan sapi ini, ada retribusi yang masuk ke daerah untuk PAD, belum lagi untuk TKBM melalui koperasi yang dikelola,” jelasnya.

Berita Terkait:  Warga Mulai Rasakan Dampak Kemarau, Safrudin: Tim Terpadu Harus Segera Action

Harusnya, lanjut Fitri, daerah peka terhadap segala bentuk potensi yang dapat menghasilkan PAD. Jika seperti ini kata Fitri, selamanya Gorut akan kelimpungan terhadap persoalan anggaran.

“Kenapa? karena ada potensi yang hanya dibiarkan begitu saja, tidak direspon. Yang ada hanya keluhan. Ketika semua potensi direspon secara prosedural dan disosialisasikan, tentu ini akan baik bagi daerah juga,” tandasnya.(Alosius) 

Berita Terkait:  Komisi I Dekab Gorut Dukung Pengadaan Fasilitas Umum Bulontio Timur