Hargo.co.id, GORONTALO – Sebuah rumah kos di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah, Kota Gorontalo, kompleks Fakultas Hukum Kampus 1 Universitas Negeri Gorontalo, (UNG) hangus terbakar pada Rabu (4/6/2025) malam.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 20.00 Wita itu sontak membuat warga sekitar panik dan lari berhamburan keluar rumah.

Mohammad Luthfie, Kepala Seksi Pemadaman dan Penyelamatan Kota Gorontalo, menjelaskan bahwa laporan kebakaran masuk ke Mako Damkar Kota Gorontalo pukul 20.00 Wita, dan tim langsung bergerak ke lokasi.
Setibanya di lokasi, kata Luthfie, pihaknya langsung beraksi menjalankan tugas. Api, kata Luthfie, sulit untuk dipadamkan lantaran rumah yang terbakar berada di kawasan padat pemukiman.
“Kami cari alternatif dari kos sebelah, tapi terhambat oleh pagar tinggi. Untungnya tim Damkar dari Kota Gorontalo, Bone Bolango, dan Provinsi cepat berkoordinasi, sehingga api tidak menjalar lebih luas,” terang Luthfie.
Sebanyak lima unit kendaraan pemadam diturunkan, terdiri dari tiga unit dari Damkar Kota Gorontalo, satu dari Damkar Provinsi Gorontalo, dan satu dari Damkar Bone Bolango, serta satu unit suplai air dari PMI. Pemadaman berlangsung hingga pukul 23.35 WIita disertai pendinginan.
“Kami bersyukur karena kerja sama lintas daerah bisa menyelamatkan banyak bangunan di sekitarnya,” kata dia.
Sementara itu, Windi Koniyo, anak dari pemilik rumah kos mengungkapkan asal api penyebab terjadinya kebakaran.
Awalnya, dia sedang berada di kamar. Tiba-tiba listrik padam. Ia pun keluar dan seketika kaget melihat kobaran api dari kamar kos.
“Saya langsung teriak, Mama-mama cepat mama lari-lari, ada api basar!’,” ucapnya penuh emosi.
Ia pun segera membangunkan dan menggendong anaknya yang sedang tidur untuk menyelamatkan diri.
Menurut Windi, saat kejadian hanya empat orang berada di dalam rumah, yakni dirinya, dua anaknya, dan ibunya. Beruntung, semua berhasil keluar dengan selamat.
Ia juga menyampaikan bahwa seluruh penghuni kos tidak berada di tempat karena sudah memasuki masa libur kuliah.
“Kos itu memang kosong, jadi hanya kami yang di rumah. Mushala di sebelah rumah juga ikut terbakar sebagian,” jelasnya.
Sementara itu, dugaan awal penyebab kebakaran berasal dari korsleting listrik di salah satu kamar kos. Hingga saat ini, jumlah kepala keluarga terdampak masih dalam proses pendataan. Kasus ini sudah ditangani oleh pihak kepolisian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap potensi bahaya listrik, terutama di kawasan permukiman padat. Saat ini, pendataan jumlah kerugian dan korban terdampak juga masih berlangsung.(Mg-12)