Metropolis

Pengobatan Alternatif Pake Air Cabe di Tilango Dihentikan, Kasusnya Kini Ditangani Polisi

×

Pengobatan Alternatif Pake Air Cabe di Tilango Dihentikan, Kasusnya Kini Ditangani Polisi

Sebarkan artikel ini
Kantor Desa Ilotidea, Kecamatan Tilango.
Kantor Desa Ilotidea, Kecamatan Tilango.

Hargo.co.id, GORONTALO — Pengobatan alternatif di Desa Ilotidea, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo yang pasiennya di botak kemudian dimandikan pake air cabe dihentikan. Langkah ini diambil oleh pemerintah desa setempat agar tak menambah jumlah korban.

“Kami sudah menghentikan sementara dan menyerahkannya kepada aparat berwenang,” ungkap Kepala Desa Ilotidea, Roberto Bobihoe, Jumat (18/4/2025).

Berita Terkait:  Polisi Ungkap Kasus Perdagangan Orang Modus Pijat Refleksi di Gorontalo

Roberto menegaskan, praktik pengobatan yang terjadi di desa yang dipimpinnya bukanlah aliran sesat seperti yang ramai diberitakan. “Saya tidak langsung menyebut itu sebagai aliran sesat. Ini pengobatan alternatif. Biasanya pengobatan seperti ini tidak memiliki izin resmi, karena sifatnya kesepakatan antara pasien dan pelaku,” jelasnya.

Berita Terkait:  Pria Asal Kota Gorontalo Diringkus Polisi Gegara Bawa Sabu

“Pengobatan alternatif memang banyak di masyarakat, tapi ritualnya berbeda-beda. Yang membuat warga resah itu ritual yang dinilai tidak wajar, apalagi melibatkan anak-anak,” tambah Roberto.

Berita Terkait:  5 Mahasiswanya Divonis 3 Tahun Penjara, IAIN Gorontalo Bungkam

Ditanya tentang aksi kekerasan yang dialami warga pada praktik pengobatan? Dia menjawab bahwa hal itu menjadi ranah pihak kepolisian. “Jika dalam prosesnya mengandung kekerasan, itu sudah ranah pihak kepolisian,” tambahnya.

Berita Terkait:  Rumah Penjaga Sekolah SMK 1 Gorontalo Hangus Terbakar

Kasus pengobatan yang tak sesuai kaidah medis ini sendiri terbongkar setelah warga dibantu aparat kepolisian berhasil merangsek masuk ke rumah yang dijadikan sebagai lokasi pengobatan.

Berita Terkait:  Gelar Operasi Pekat, Polisi Amankan Sejumlah Pasangan Diluar Nikah

Menurut Roberto, praktik tersebut disebut-sebut sudah berlangsung sejak bulan Ramadan dengan jumlah pasien baru tiga kepala keluarga, termasuk dari luar desa dan luar kabupaten.

Berita Terkait:  Risman Taha Divonis 7 Bulan Penjara

“Alhamdulillah, pasien sudah mendapatkan penanganan dari Puskesmas. Kami juga sudah memberikan edukasi kepada warga untuk datang ke Puskesmas jika menderita sakit,” pungkas Roberto.(MG-09)