Hargo.co.id, GORONTALO – Pelaksanaan pekerjaan jalan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) Kecamatan Anggrek Desa Helumo Dusun Bainaale terancam tidak jadi dilaksanakan.
Pasalnya, untuk lokasi pelaksanaan program pembangunan tersebut, berada dalam kawasan hutan yang ternyata belum dibebaskan.
Persoalan ini disampaikan oleh wakil rakyat dari Fraksi Golkar DPRD Gorut, Lukum Diko dalam rapat paripurna, Selasa (16/07/2024).
“Saat ini ada anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk pembangunan jalan yang ada di Bainaale, dan itu terancam tidak dapat dilaksanakan karna status lokasi pembangunan masih masuk dalam kawasan hutan yang sampai saat ini masih belum dibebaskan oleh pemeintah daerah,” tegas Lukum.
Lukum mengatakan, untuk tahapan pelaksanaan program tersebut saat ini sudah masuk pada MC0
dan sudah ada proses penandatanganan kontrak kerja dengan pihak ketiga.
Tentunya hal seperti ini, menurutnya, sangat disayangkan terjadi.
“Padahal, dari tahun kemarin hal ini sudah diingatkan berulang-ulang kali, bahkan hampir setiap minggu diingatkan. Namun, entah apa yang terjadi nyatanya sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya,” kata Lukum.
Lukum khawatir dengan kondisi yang ada itu, program pembangunan jalan yang diharapkan oleh masyarakat tersebut tidak jadi dilaksanakan pada tahun anggaran 2024.
“Kami tidak tau apakah OPD yang ada saat ini sudah bosan atau OPD sudah tidak ingin bekerja lagi. Karena hal ini sudah berulang-ulang kali terjadi,” ujarnya.
Lukum berharap, persoalan ini mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah daerah, terutama OPD terkait.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Thamrin Siradjudin mengaku bahwa untuk persoalan pembebasan lahan untuk pembangunan jalan telah menjadi perhatian pihaknya.
“Saat ini untuk proses pembebasan status lahan tersebut sementara berproses,” kata Thamrin.
Di hubungi terpisah, Kepala Bappeda Gorut, Helmi Potutu maih enggan untuk diwawancarai ataupun untuk dimintai tanggapannya. Dia berjanji akan menjawab pertanyaan ini dilain waktu, dan pasti akan mengundang para pewarta.(*)
Penulis: Alosius Marthen Budiman