Hargo.co.id, GORONTALO – Warga masyarakat Desa Tilote, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo mengeluhkan kondisi jalan rusak yang ada di wilayah tersebut.
Ruas jalan yang menghubungkan gerbang desa hingga wilayah pintu air sungai, serta dari Pasar Sore ke arah dalam desa, dilaporkan mengalami kerusakan parah selama lebih dari 10 tahun tanpa perbaikan signifikan.
“Jalan ini rusak dari depan gapura sampai di pintu air lima, dan dari Pasar Sore ke sana juga rusak,” ungkap Mustafa Hasan, seorang warga setempat kepada pewarta.
“Sudah lama sekali, sekitar 10 tahun lebih, belum ada perbaikan yang benar-benar tuntas,” lanjutnya.
Dia menambahkan, kerusakan jalan semakin diperparah oleh banjir yang kerap melanda desa mereka. Pada tahun 2024, banjir bahkan berlangsung hingga delapan bulan dan mencapai area Pasar Sore.
Mustafa mengungkapkan, perbaikan pernah dilakukan. Namun, dia bilang, hanya bersifat tambal sulam, termasuk upaya perbaikan sementara oleh mahasiswa yang tengah melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN).
“Sudah pernah diperbaiki, namun rusak lagi. Kami juga pernah memperbaiki secara mandiri, karena kerusakan membahayakan pengendara kendaraan bermotor,” tandasnya.
Tapi, lanjut Mustafa, upaya yang dilakukan oleh warga tidak begitu efektif, karena hanya tambal sulam.
Lebih jauh, Mustafa membeberkan bahwa pihaknya telah berulang kali menyampaikan usulan perbaikan jalan kepada pihak berwenang, bahkan hingga menjelang pemilihan bupati.
Namun, hingga saat ini, belum ada tindakan nyata. Kepala desa setempat juga dinilai kurang responsif terhadap keluhan warganya terkait infrastruktur jalan ini.
Menurut informasi dari warga, ada rencana perbaikan jalan, namun terhambat dengan alasan penyelesaian proyek di wilayah Pintu Lima yang belum rampung.
Alhasil, Jalan Baruadi, nama jalan yang rusak tersebut, menjadi sulit dilalui. Apalagi saat hujan deras, mengganggu aktivitas sehari-hari warga.
Bahkan, di lokasi tersebut, sering terjadi kecelakaan lalu lintas dan tidak sedikit pengendara sepeda motor
mengalami kerusakan kendaraan akibat melewati jalan yang berlubang dan berlumpur.
Selain masalah jalan rusak, Mustafa juga mengeluhkan banjir yang melanda Desa Tilote juga menjadi perhatian serius.
Banjir yang disebabkan air danau meluap, merendam rumah warga selama berbulan-bulan,
dan kejadian serupa terulang kembali dalam kurun waktu tujuh bulan terakhir.
Besar harapan masyarakat Desa Tilote agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki jalan yang rusak ini demi keselamatan dan kenyamanan seluruh warga.(Mg-09)